TP PKK Pragaan Monev Pos Curhat PKK ke Desa Karduluk

oleh -11 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Karduluk – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pragaan hari ini Kamis (20/01/2022) melakukan monetoring dan evaluasi (monev) Pos Curhat dan Kegiatan 10 Program Pokok PKK ke TP-PKK Desa Karduluk.

Ketua Pokja I TP-PKK Pragaan Ibu Inniwati yang mengikuti kegiatan monev tersebut menuturkan bahwa tujuan monitoring dan evaluasi Pos Curhat dan 10 Program Pokok PKK untuk memotret keadaan PKK Desa dari dekat, mengenali masalah bidang administrasi serta potensi sumberdaya yang dimiliki PKK desa.

“Dari masalah yang kita jumpai, kita bisa memahami keadaan administrasinya, program yang sedang berjalan, dan faham kesenjangan antara perencanaan dan terget,” ujarnya.

Lanjut dia, dari masalah yang ada pihaknya bisa memberikan rekomendasi dan arahan sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Dalam masalah PKK ada 4 (empat) kelompok kerja (Pokja) yang melakukan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pemberdayaan dan fasilitasi 10 Program Pokok PKK secara luwes dan koordinatif.

“Empat Pokja itu menjadi mesin pekerja dari setiap rencana pemberdayaan perempuan desa untuk kemaslahatan masyarakat,” tambahnya.

Sementara untuk evaluasi Pos Curhat selain berkaitan administrasinya juga berkaitan kerja Pos Curhat yang memiliki fungsi konseling.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Tujuannya ya meningkatan kualitas komunikasi dan relasi interpersonal di wilayah paling domestik, yaitu keluarga. Pada tataran praktek harus kerja konseling itu harus dibukukan dalam tata administrasi yang baik,” jelasnya.

Kita sadari bahwa setiap keluarga memiliki pasang surut komunikasi. Apabila problem keluarga tidak dikelola dengan baik dalam sebuah resolusi konflik yang memadai, akan berakibat keretakan keluarga atau bahkan bisa berujung perpisahan, sesuatu yang tidak diinginkan.

“Terkadang hanya kesalahpahaman atau ketidaksesuaian dalam berkomunikasi, berujung disharmonisasi, berujung perpisahan,” tambahnya.

Karena itu, maka Pos Curhat tingkat desa diharapkan bisa menjadi wadah menampung masalah, mengelola, mengedukasi masalah menjadi nilai keharmonisan dengan pemahaman yang utuh.

Tentu saja, lanjutnya, penanganan problem keluarga tersebut harus teradministrasi dengan baik agar rekam jejaknya bisa menjadi lembaran sejarah. (Zbr/Hb).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.