AKD, KIM, Ulama, Tokoh dan Ormas Minta Sinergitas Layanan Kesehatan Makin Terintegrasi

oleh -138 Dilihat


KIMKARYAMAKMUR.COM, PRAGAAN – Asosiasi Kepala Desa Se Kecamatan Pragaan, Kelompok Informasi Masyarakat, alim ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam Mini Lokakarya Tri Wulan Ketiga Puskesmas Pragaan meminta agar Sinergitas Lintas Sektor untuk layanan primer Kesehatan Masyarakat di kecamatan Pragaan semakin terintegrasi. 

“Selama ini kesan Posyandu masih milik Puskesmas dan Pemdes masih ada. Padahal Puskesmas kini sudah bertransformasi milik masyarakat, dan didukung bersama oleh kekuatan masyarakat. Paradigma baru kesehatan milik masyarakat harus terus kita tingkatkan,” ujar perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat Zubairi Karim disampaikan di sesi pertanyaan, Kamis (09/11/2024).

Ditambahkan juga oleh Ketua MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Pragaan KH. Ahmad Junaidi Muarif mengatakan bahwa sebagai ormas, NU telah banyak memiliki kader kesehatan dan kader Posbindu LTM yang terlatih. Kedepannya perlu bersinergi dengan Puskesmas agar tumbuh sinergis bersama melengkapi SDM kesehatan warga Pragaan. 

Inovasi Kecamatan Pragaan

“NU Pragaan punya Badan Otonom termasuk Fatayat yang juga konsentrasi dengan isu kesehatan. Di lapangan perlu koordinasi agar jalannya makin lancar,” tambah Kiyai Junaidi Ketua MWC NU Pragaan.

Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Pragaan Haji Imam Mahdi juga menyambut agresif usul sinergitas agar layanan kesehatan terutama di desa semakin baik.

“Posyandu berjalan di desa salah satunya karena peran Kades dan masyarakat, masjid dan mushalla menyiarkan jadwal Posyandu dari menara, Tim Desa membantu mulai dari rujukan dari desa sampai ke level atas, sampai penyediaan ambulan desa,” ucap H Imam Mahdi Ketua AKD Pragaan mendukung kerja koordinasi lintas sektor.

Sementara itu, Ketua Forum Peduli Kesehatan Kecamatan Pragaan Abdullah Arif juga menyampaikan masukan yang senada yaitu pentingnya membangun integrasi dengan kelembagaan masyarakat seperti ormas NU. Kegiatan Puskesmas kedepan harus dikerjakan bersama sama masyarakat. 

“Perencanaan Kesehatan Puskesmas juga disusun dengan masyarakat melalui Musdes di desa, artinya selain melibatkan Kepala Desa juga perlu melibatkan BPD,” ungkap Abdullah Arif.

Menjawab hal tersebut Kepala Puskesmas Pragaan Baharuddin Mutheri merasa senang dengan masukan keterlibatan masyarakat dalam program Puskesmas.

“Ini memang yang kami harapkan. Ada keterlibatan semua elemen yang turut memikirkan kesehatan masyarakat baik perencanaan, pelaksanaan maupun keberlanjutan,” ujarnya.

Selama ini Puskesmas memiliki program sendiri, begitupun juga masyarakat punya program sendiri di bidang kesehatan, kedepannya perlu dipadukan.

“Kedepan perlu ada perencanaan gabungan antara Puskesmas dengan Pemerintah Desa dan juga rencana kesehatan dari unsur ormas maupun lembaga kemasyarakatan desa sehingga terintegrasi,” ucap Baharuddin Mutheri dengan nada tersenyum.

Gerakan lintas Sektor yang diharapkan Puskesmas Pragaan tersebut disebutnya memang diupayakan lambat laun menuju kearah terintegrasi.

“Alhamdulillah sudah ada dukungan dari ormas keagamaan seperti Ansor, Fatayat dan NU. Semoga kedepannya lebih baik.” Tuturnya gembira. (Zbr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.