Di Haul ke V Bujuk Tambak, KH. Musleh Adnan Dorong Sikap Moderasi

oleh -10 Dilihat
KH. Musleh Adnan saat ngisi pengajian di Haul Bujuk Tambak (Dok.KIM-KMAP)

KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Dalam Haul Bujuk Tambak Prenduan, Kamis (19/08/2021)  penceramah kondang KH. Muslih Adnan mendorong sikap moderasi dalam memahami setiap keadaan.

Beliau mengatakan, rumus sesuatu yang terang atau yang samar sekecil apapun akan dihisab oleh Allah. Tapi sisi lain Allah juga punya sifat pengampun dan pemberi adzab.

Karena itu, kata beliau, manusia tidak punya kuasa untuk menghakimi orang lain. Kita tidak boleh  mengapling surga dan neraka semau kita. Semua ats kuasa Allah.

Beliau bercerita di hadis ada seorang penjahat yang membunuh 99 orang, oleh ualama yang punya pandangan ekstrem mengatakan bahwa dia tidak akan diampuni dosanya. Rahibpun ikut pula ikut pula dibunuhnya hingga genap 100 orang. Sementara  ulama lain yang moderat tidak memvonis penjahat tersebut atas kejahatannya, karena Allah yang memberi ampunan. Saat penjahat mati dalam perjalanan menuju pertobatan malaikat menghitung langkahnya, karena lebih dekat pada tujuan kebaikan maka sang preman berhak mendapatkan pengampunan dan sorga Allah SWT.

Begitupun juga memahami masalah Covid-19, katanya, Sayyidina Umar Bin Khatab kembali dalam perjalanan menuju Syam yang saat itu tertimpa wabah pandemi, bukan sikap takut menghadapi takdir, tapi Umar berfikir moderat rasional, menghindar dari takdir jelek menuju takdir baik.

Menghadapi Covid-19 beliau mengatakan diperlukan sikap moderat, jangan terlalu takut dan jangan terlalu berani.

“Dulu orang Madura dikatakan sakti,  berani bertengkar fisik dengan celurit, tapi sejak banyak kasus Covid meninggal, kelihatan tak sakti lagi. Karena orang madura makin moderat dan rasional”, selorohnya disambut tawa hadirin.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Menghadapi Covid, tetap jaga imun, jaga iman dan jaga imron, serta banyak berdoa”, sambungnya.

Selain itu, beliau juga meminta warga agar banyak membaca shalawat pada baginda rosulillah SAW. Apapun ayat yang berta’alluq dengan nama nabi menjadi wiridan yang keramat, karena nama nabi Muhammad.

“Kebaikan itu karena berhubungan dengan nama nabi Muhammad SAW.” Pungkasnya. (Zbr/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.