Dinas Pertanian Sumenep Jawab Kesulitan Pupuk di Petani

oleh -41 Dilihat

Acara Pembinaan Pelaku Usaha Tembakau di Kecamatan Pragaan (Foto : KIm Karya Makmur)


KIMKARYAMAKMUR.COM, PRAGAAN – Ditanya berkaitan sulitnya pupuk di kalangan para petani dalam kegiatan pembinaan bagi para pelaku usaha tembakau di pendopo kecamatan Pragaan, petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep Dewo Ringgih menjelaskan, pertama, petani penerima pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani, tidak bisa sendirian. 
Selain itu, katanya, petani di Sumenep saat membutuhkan pupuk terkadang pada waktu yang bersamaan. 
“Kami sudah mengimbau agar petani menebus pupuk yang ada di kios sejak bulan bulan awal, kenyataanya banyak yang menebus pada bulan tanam diakhir tahun sehingga jatah oleh pemerintah direlokasi ke daerah lain,” jelasnya, Kamis (30/11/2023) di pendopo kecamatan Pragaan.
Karena butuhnya pupuk dalam waktu bersamaan itulah, lanjutnya, maka kesannya pupuk sulit di masyarakat.
Dewo menjelaskan pula petani di Sumenep butuh pupuk biasanya diakhir tahun, bulan Nopember dan Desember saat turun hujan. Berbeda dengan di daerah lain seperti di jawa yang mengambil pupuk berdasarkan data di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sejak bulan bulan awal.
“Karena tak cepat diambil jatah pupuknya, yang diambil hanya sedikit, akhirnya oleh Pemerintah direlokasi ke daerah lain, karena dianggap kebutuhannya sedikit” jelasnya lagi.
Menjawab pertanyaan kebutuhan pupuk bagi petani perorangan yang hanya butuh satu atau dua kilo saja, Dewo menjawab itulah butuhnya petani berkelompok, karena penebusan pupuk bersubsidi secara kolektif.
“Pupuk ditebusnya kolektif, tapi sampai dibawah oleh para petani boleh dibagi berdasarkan kebutuhan petani,” ujarnya.
Dewo menyebut kecenderungan petani perorangan masih individual mungkin karena belum terbiasa berkelompok. Kedepan, sambungnya, subsidi pupuk akan dicabut dan kabarnya subsidi langsung akan diberikan kepada petani. (Zbr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.