Minlok Puskesmas Pragaan Bahas TBC, Stunting, PTM Hingga Pengelolaan Sampah

oleh -39 Dilihat
KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Puskesmas Kecamatan Pragaan hari ini Rabu (23/08/2023) mengadakan kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulan Ke 2 Tahun 2023 yang ditempatkan di pendopo kecamatan Pragaan.
Kepala Puskesmas Pragaan H. Baharudin Mutheri, S.Kep,Ns., dalam arahannya pada Mini Lokakarya tersebut memfokuskan pembahasan pada tiga atau empat hal yaitu berkaitan dengan Program Puskesmas yaitu Gerakan Eliminasi Tuntaskan TBC (Tuberkulosis) dan Stunting (GETTS), PTM (Penyakit Tidak Menular) dan Kesehatan Lingkungan 
Disebutnya Indonesia saat ini TBC (Tuberkulosis) sudah berada di urutan kedua di dunia, Pertama India disusul Indonesia dan ketiga Tiongkok China. Sementara situasi di Jawa Timur tahun 2022 mengalami kenaikan 93 ribu, TBC yang diobati lalu putus berobat disebutnya sebanyak 18,9 % TB yang resisten terhadap obat.
Mantan Kepala Puskemas Guluk Guluk ini menyebut bahwa TBC adalah infeksi laten, masalah kita adalah kurangnya pengetahuan di masyarakat tentang TBC sehingga mudah menyebar, juga terkait keterbatasan logistik. Maka diperlukan tindak lanjut strategi komunikasi dan berbagai upaya lainnya.
“Targetnya kita akan melakukan deteksi dini TBC. Kami mengharapkan kerjasama dari Forpimka, Kepala Desa dan Ibu Kepala Desa serta unsur lainnya,” pintanya.
Berkaitan dengan upaya Penanganan Stunting, sudah ada SK Camat Pragaan berkaitan Tim Percepatan Penurunan Stunting. Jumlah anak Stunting yang digambarkan beliau dalam statistik di kecamatan Pragaan ada di desa Pakamban Laok, Pakamban Daya, Jaddung, Sentol Laok dan juga desa lainnya.
Tak hanya itu, beliau juga memberi pengetahuan tentang PTM (Penyakit Tidak Menular) yang konon kabarnya menjadi pembunuh kelas utama, antara lain berkaitan dengan penyakit tekanan darah, gula darah, lipid darah, obesitas dan lain lain. 
Strategi yang kita gunakan disebutnya antara lain Pandu PTM di Poli PTM Puskesmas, juga akan menggencarkan kegiatan skrining PTM di desa.
“Skrining PTM sudah ada jadwalnya, perlu perhatian semua pihak,” tambahnya menampilkan jadwal skrining yang akan dilakukannya.
Sementara itu masalah mendasar yang akan dibahas dalam mini lokakarya tersebut juga berkaitan dengan Kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan antara lain faktor perilaku, faktor lingkungan, fisik, kimia, biologi dll.
“Salah satunya masalah lingkungan yang akan kita bahas ini  adalah pengarusutamaan pengelolaan sampah,” sebutnya. 
Berkaitan sampah beliau katakan ada Sampah Organik seperti kertas kayu, daun, kulit buah, sisa makanan. Ada juga Sampah Anorganik seperti plastik, logam, karet, kaca, Styrofoam. Dan ada juga sampah B3 bahan berbahaya dan beracun, seperti baterai, pestisida dll.
“Kami mengharapkan ada perhatian dan dukungan semua pihak lintas sektor untuk membahas isu isu tersebut agar ada solusi dan tindakan kongkrit,” ungkapnya. (Zbr/Hb).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.