KIMKARYAMAKMUR.COM, Bali – Patung semut dibangun desa Kesiman Denpasar Bali di 11 Dusun, menjadi icon kebangkitan desa Kesiman untuk membangun kesadaran baru desa Kesiman bangkit menjadi desa wisata budaya yang menakjubkan.
Setidaknya itulah yang terkuak di diskusi panjang rombongan Study Tour Kepala Desa dan Perangkat Desa Se Kecamatan Pragaan di desa Kesiman Denpasar Bali kemarin Jumat (24/02/2023).
“Penggalian potensi sejarah semut yang konon bisa mengalahkan raja zaman dulu sebagai inspirasi kami bangkit, dan menjadi edukasi wisata bidang pertanian. Tujuannya agar anak anak desa belajar dari kegigihan sejarah masa lalunya,” ujar Kepala Desa Kesiman I Made Suena, ST. saat menjawab pertanyaan peserta berkaitan cerita bangkit jadi desa wisata budaya.
Desa Kesiman masih menampilkan cara membajak sawah masa lalu dengan sepasang sapi yang dikelola secara profesional dan dikenalkan pada para wisatawan yang datang.
“Ini keunikan yang luar biasa. Desa wisata kami sudah diapresiasi dan mendapat kunjungan dari Kementerian Desa. Bahkan sudah dikunjungi Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujar Kades Kesiman menunjukkan prestasi desanya.
Desa Kesiman juga sudah mendapatkan kunjungan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selain wisata pertanian, perhatian desa Kesiman juga pada sektor pengelolaan sampah yang sudah menggandeng NGO (Non Governmental Organization) atau organisasi nirlaba yang memiliki kepentingan sosial dan lingkungan serta beroperasi secara mandiri tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Warga membantu memilah sampah melalui Program Zero Waste. Bahkan sampah kini tak hanya dari desa Kesiman melinkan juga dari desa sekitar,” ungkapnya menjelaskan dengan semangat.
Untuk mengelola itu semua dibikinkan aplikasi sistem pengelolaan sampah, dan pemantauan lingkungan layanan antar jemput tamu (trans kekal), kerjasama LPM dengan dengan pihak hotel, serta kerjasama pihak desa dengan LSM (Trash Hero) yang ada di wilayah desa Kesiman Kertalangu.
“Dalam pengelolaan sampah desa Kesiman sudah mendapat dukungan dana dari LSM 900 juta. Di desa juga ada tim edukasi pemilahan sampah. Tim pengelolaan sampah ada 10 orang, masing masing dibiayai 1 juta per orang,” jelasnya.
Dari kerja keras pengelolaan desa Kesiman, banyak prestasi yang diperoleh desa antara lain Juara 2 Lomba Desa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2021. Juga mendapat Penghargaan Zero Waste Kementerian Dalam Negeri. Terpilih di Peringkat 10 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara. Terpilih di 100 Besar Lomba Anugerah Desa Wisata Nusantara.
Desa Kesiman juga terpilih sebagai Juara III Desa Brilian Tahun 2022 kerjasama dengan Universitas Udayana dan Bank BRI. Selain itu juga terpilih sebagai juara BUMDes Kategori Inspiratif Unik dan Kreatif Tingkat Nasional Tahun 2023.
Adapun unit usaha BUMDes jumlah pegawainya sebanyak 78 orang, terdiri dari unit usaha desa wisata, jasa parkir, unit toko, dan jasa pengangkutan sampah. (Zbr/Hb).