Di Desa Sendang, Sapi yang Dibeli dari Bantuan Keuangan Ditandai

oleh -8 Dilihat
KIMKARYAMAKMUR.COM, Sendang – Di Desa Sendang Kecamatan Pragaan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep melakukan penandaan pada sapi yang dibeli dari Bantuan Keuangan (BK) APBD Kabupaten Sumenep yang dimasukkan pada APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) Desa Tahun Anggaran 2022 sebesar sepuluh juta rupiah per desa.
Penandaan dilakukan kemarin Senin (02/01/2023) dengan sistem Eartag yaitu diberi anting pada kuping sapi. Sapi diukur tinggi minimal 114 cm, lingkar dada 130 cm, usia minimal 1 tahun, jenis kelamin betina. 
“Kalau tak mencukupi ukuran tersebut berarti sapi tidak standard, tak jadi diberi tanda,” ungkap Haruji Saleh Staf Kasi PMD kantor Kecamatan Pragaan yang menemani penandaan.
Metode penandaan eartag ini dinilai sebagai metode identifikasi yang paling tidak menyakitkan hewan. Metode ini sangat umum digunakan di kalangan peternak. Jika ternak sudah memiliki identitas maka akan lebih mudah dalam melakukan recording atau pencatatan data atau monetoring ternak sapi.
Tujuan penandaan, agar sapi yang dibeli melalui Bantuan Keuangan (BK) dapat dibedakan dengan sapi pada umumnya, untuk fungsi ketahanan pangan daerah maupun nasional yang bisa menunjang kepentingan penyediaan protein hewani.
Selain petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep, kegiatan penandaan juga dikawal langsung Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pragaan.
Camat Pragaan Heru Cahyono, S.STP. kepada KIM Karya Makmur mengatakan bahwa penandaan sapi program Bantuan Keuangan ini untuk meningkatkan populasi sapi secara nasional dengan memberdayakan potensi lokal.
“Ini untuk ketahanan pangan hewani melalui sumber daya peternak lokal di desa, disamping tentu untuk mengurangi pengangguran,” ujarnya.
Menurutnya, termasuk upaya menguatkan ketahanan pangan di desa dapat dilakukan dengan memastikan kecukupan ketersediaan bahan pangan dan menjaga stabilitas.
“Juga menjaga stabilitas ketersediaan bahan pangan nabati maupun hewani yang tidak fluktuatif dari musim ke musim, tetap bertahan dari tahun ke tahun, bahkan berkembang,” ungkapnya.
Camat terbaik III Madura Award ini mengharap agar Pemerintah Desa kedepannya juga mengalokasikan anggaran desa untuk menambah dan menumbuhkan keberadaan sapi lokal.
“Perlu disupport juga dari dana desa di APBDes, sehingga populasinya makin tumbuh subur dan menunjang ketahanan pangan nasional.” Ungkapnya. (Zbr/Hb).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.