KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Hari ini Kamis (17/11/2022) bertempat di pendopo Kecamatan Pragaan, Kepala Puskesmas Pragaan H. Baharuddin Mutheri, S.Kep. Ns, MH. pada acara Mini Lokakarya Ke-IV menjelaskan bahwa kegiatan Mini lokakarya diadakan tiap tiga bulan sekali, tujuannya untuk mengevaluasi kerja Puskesmas selama ini serta rencana kerja kedepan untuk kesehatan masyarakat.
“Melalui mini lokarakarya ini kita berharap ada upaya kesehatan masyarakat yang makin meningkat dilakukan Puskesmas Pragaan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Pragaan,” jelasnya.
Beliau juga memohon maaf pelayanan Puskesmas selama ini sedikit terganggu, karena masih ada kegiatan renovasi pembangun gedung Puskesmas, menyebabkan pelayanan dilakukan di ruang belakang.
Selain itu beliau menjelaskan program terbaru Kabupaten Sumenep berkaitan dengan kesehatan gratis yang dimulai sejak tanggal 7 November 2022, yaitu Program UHC (Universal Health Coverage) yaitu program jaminan warga untuk mendapatkan layanan kesehatan menyaluruh.
“Semua masyarakat yang sakit baik rawat jalan maupun rawat inap gratis, cukup bawa KTP/KK. Tak perlu Surat Pernyataan Miskin seperti dulu,” ucapnya.
Melalui program UHC ini, semua warga yang sakit yang datang ke Puskesmas dengan sendirinya didaftarkan ke BPJS oleh petugas. Program UHC ini di Sumenep dianggarkan tidak sedikit oleh pemerintah daerah melalui APBD Sumenep, tidak kurang dari angka 40 miliar.
Selain itu yang jadi prioritas pemerintah saat ini adalah penanganan Stunting. Stunting, katanya adalah kondisi gagal tumbuh fisik maupun otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama.
Beliau putarkan video yang menjelaskan bahwa Stunting itu banyak diakibatkan gizi buruk. Gizinya habis untuk organ primer dan pertumbuhan saja, sehingga kekurangan untuk gizi otak dan kecerdasan intelektualnya. Menyebabkan stunting. Menurut data terkini, desa yang masih dibilang stunting di kecamatan Pragaan ada di desa Kaduara Timur 13.45 persen dan Pakamban Laok 13.43 persen, dan terus fluktuatif sesuai perkembangan keadaan.
“Kekurangan gizi yang agak lama itulah yang membuat anak menderita sunting,” ucapnya.
Beliau juga menyebutkan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada kinerja Puskesmas Pragaan mulai tahun 2017 kepuasan publik berada diangka 80, lalu turun, dan Alhamdulillah naik kembali ke angka 80 di tahun 2022. (Zbr/Hb).