KIMKARYAMAKMUR.COM, Kaduara Timur – Camat Pragaan Heru Cahyono, S.STP. kemarin siang Rabu (18/05/2022) berkunjung ke wisata alam yang berada di ujung barat Kecamatan Pragaan, tepatnya di desa Kaduara Timur Kecamatan Pragaan.
Terhitung dari jam 09.00 sampai jam 14.00 siang orang nomor satu di Kecamatan Pragaan ini tampak betah menjumpai para pelaku wisata, pengurus BUMDes, perangkat desa dan Kepala Desa Kaduara Timur yang terus berbenah di lokasi wisata alam belerang ini.
“Kami mendorong agar pelaku wisata desa semakin serius mengelola wisata ini. Kami juga melihat secara langsung keadaannya agar tepat memberi masukan demi kemajuan,” ujar mantan Camat Masalembu ini.
Memang belum sempurna betul wahana yang disediakan, tapi keaslian “Aeng banger” (air belerang berbau khas) mendapat perhatian utama Camat ganteng ini sebagai nilai jual yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
“Air belerangnya dipercaya untuk terapi pengobatan. Ini anugerah terindah dari Allah SWT. Wahana yang lain sebagai pelengkap saja,” komentarnya kepada KIM Karya Makmur.
Sementara Kepala Desa Kaduara Timur dalam perbincangan menimpali bahwa sumber mata air belerang ini ditemukan pada tanggal keramat yang menyimpan historisitas yang mistik, yaitu pada hari Kamis Wage tanggal telo (tiga) bulan Mei tahun 1962.
“Lalu diberi nama Misgilomi oleh ulama harismatik kiyai kampung desa Kaduara Timur almarhum KH. Hasyimi. Konon saat pertama kali air belerang ini ditemukan ada dentuman bergema dari arah sumber utama air,” ujar Kepala Desa Kaduara Timur kepada KIM Karya Makmur.
Udara di tempat wisata ini sejuk sekali, tak hanya di pagi hari, siang hari, meski matahari diatas kepala suasana di taman wisata ini tetap teduh. Mungkin karena tempatnya di kaki tebing yang agak curam, juga pohon pohon dan lambaian dedaunan di sekitar tempat ini masih teras segar.
Dari puncak ketinggian, setiap pengendara yang lewat di jalan raya dapat melihat langsung view keindahan dari balik kaca jendela mobil.
Kepala Desa yang selalu berpenampilan simpel ini mengatakan bahwa selain itu ada kepercayaan buang penyakit kulit dengan cara buang pakaian dalam, atau baju bekas mandi untuk membuang penyakit dalam dirinya setelah mandi.
“Dulu pakaian bekas orang yang datang di buang sembarangan, sekarang kami beri tempat khusus di bambu belakang jeding,” tambahnya.
Mistisitas lain, lanjutnya, kalau ambil air belerang taman wisata ini biasanya orang bersadakah ke pengelola untuk perlambang buang bala penyakitnya.
Banyak yang dimimpikan oleh Kepala Desa Prayitno, selain ingin membuat tempat spot foto di ketinggian, juga ingin mendirikan bangunan cafe yang representatif outdoor.
“Kami ingin buat tempat spot foto, dan cafe kekinian tempat nongkrong anak muda lengkap dengan group musiknya,” ucapnya tersenyum.
Untuk mempromosikan wisata belerang ini Pemerintah Desa Kaduara Timur juga punya aplikasi digital yang dapat diandalkan untuk mempromosikan potensi Desa termasuk wisata yang ada di desa Kaduara Timur.
“Ya, semua kita fikirkan menuju desa yang maju dan berkembang,” tambahnya.
Tapi beliau tidak begitu suka wisata Misgilomi ditangani investor dari luar, beliau ingin dibiayai dari kekuatan desa dan masyarakat.
“Meski tidak drastis perkembangannya, kita coba biayai sendiri. Semoga juga ada dukungan dari Pemerintah Daerah.” Pungkasnya. (Zbr/Hb).