KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pragaan hari ini Senin (03/1/2022) melakukan Silaturrahim ke Kantor Kecamatan Pragaan dalam rangka mewujudkan program awal masa Khidmad PMII Tahun 2021 – 2022.
Silaturrahim dijumpai Sekretaris Kecamatan Pragaan Mayhuri, ST dan bidang Kesra Kecamatan Pragaan yang membidangi kelembagaan dan ormas Ach. Subairi Karim.
Mohamammad Ferdy Zamzami Sekretaris II bidang eksternal PMII Pragaan sebagai juru bicara silaturrahim menyampaikan bahwa kedatangannya untuk bersilaturrahim pada setiap instansi di kecamatan Pragaan, termasuk Kantor Kecamatan Pragaan.
“Sebelumnya kami sudah melakukan silaturrahim ke Polsek Prenduan. Tujuannya mengenalkan organisasi PMII, karena tanpa saling mengenal bagaimana melakukan kerja kolaboratif,” ujarnya.
Dia menceritakan bahwa PMII Pragaan berdiri sejak tahun 2017, semula masih bernama PMII Yuniam saat PMII masih bergerak bagi mahasiswa Pesantren Al-Ihsan Jaddung Pragaan, tapi sejak tahun 2019 kami meluaskan anggota ke beberapa perguruan tinggi lainnya dan bermetamorfosis menjadi PMII Pragaan tempat aktualisasi mahasiswa Nahdliyyin mengabdi pada masyarakat.
Anak muda yang masih gress ini menyampaikan, Pertama kami sampaikan ahlan wasahlan ‘Selamat Datang’ kepada Camat baru Pragaan Heru Cahyono, S.STP. Selain itu pihaknya mengaku Konsen pada isu lingkungan. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah Sembarangan menjadi keprihatinan tersendiri bagi PMII Pragaan.
“Pencemaran lingkungan terjadi salah satunya karena belum ada tempat pembuangan sampah permanen. Kita ingin kecamatan Pragaan terlibat aktif mengkoordinir desa sehingga lingkungan di desa lebih sehat kedepannya,” ucapnya berharap.
Dia katakan bahwa idenya sudah pernah disampaikan pada Camat sebelumnya. Dirinya berharap melalui Camat baru, penguatan isu lingkungan menjadi program nyata yang bisa berdampak riil pada kehidupan masyarakat.
Kedua, PMII yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama ini menyampaikan masukan penguatan Kamtibmas di desa-desa di Kecamatan Pragaan.
“Kami ingin pak Camat juga memperhatikan hal keamanan dan ketertiban lingkungan. Juga mengharapkan Bapak Camat lebih kuat misi sosialnya, peduli dengan masyarakat akar rumput terutama yang belum terakses media,” ujarnya.
Keamanan dan ketertiban dilihat PMII belum sepenuhnya stabil optimal, memerlukan kometmen para pengambil kebijakan.
“Kita ingin berkolaborasi dengan pihak Kecamatan Pragaan, bersama konsen memperhatikan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ucapnya.
Ada pantun dibaca PMII “Sungguh indah burung terbang, menari-nari diatas batu, kalau kepada pemimpin saja tidak didengar, kepada siapa kita mengadu,” tuturnya.
Camat Pragaan yang diwakili oleh Sekcam Pragaan Masyhuri, ST. menjelaskan bahwa berkaitan dengan isu lingkungan, Pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Desa bukan tak melakukan gerakan, pihaknya semasa jadi Penjabat Kepala Desa Prenduan telah memasang publikasi poster ajakan ‘Jangan membuang sampah di aliran sungai’ di Prenduan.
“Yang merasa terganggu mereka yang sering buang sampah sembarangan, perlu membangun kesadaran bersama” ujarnya.
Beliau juga memandang perlu untuk nantinya Pemerintah Desa disarankan membuat Perdes tentang lingkungan, yang salah satunya memuat ada denda bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
“Uang denda nantinya bisa masuk ke kas desa,” tambahnya.
Selain itu beliau juga memandang perlu agar semua desa secara serentak memasang poster larangan buang sampah sembarangan.
“Sampah juga bisa dikelola menjadi keterampilan home industri masyarakat dengan pembinaan skill keterampilan,” tambahnya.
Mantan Pj. Kades Prenduan ini juga menyampaikan kendala isu lingkungan antara lain masih ada pikiran yang tidak satu gelombang, dimana warga tidak sepenuhnya sadar dengan semisal bau yang menyengat, bau ikan. Pada taraf ekstrem dianggap biasa oleh masyarakat pesisir karena itu penghasilan meski berlangsung setiap hari.
“Masih ada masyarakat yang bilang, gak apa-apa buang sampah di sungai, atau bau amis menyengat, toh saat hujan datang akan hanyut sendiri. Tak peduli sampai dilautan akan meracuni ikan-ikan,” tambahnya.
Beliau juga mengatakan bahwa isu lingkungan butuh biaya dan penganggaran. Dana desa salah satu solusinya, meski disadari bahwa sekarang dana desa banyak tersedot oleh penanggulangan pandemi Covid-19.
Ach. Subairi Karim bidang Kesra Kecamatan Pragaan yang ikut nimbrung pada silaturrahim tersebut mengatakan bahwa fungsi koordinatif kecamatan bisa mendorong pemerintah desa agar memiliki perhatian pada masalah lingkungan baik dari sisi penganggaran, berupa penyediaan sarana penampungan sampah lingkungan dan sampah akhir, pemberian insentif pasukan kuning, serta penyadaran warga agar berprilaku hidup bersih dan sehat.
“Seberapa banyak tempat sampah disediakan di lingkungan, kalau warga tidak sadar isu lingkungan, tempat sampah hanya jadi penunggu jalan. Disinilah pentingnya penyadaran isu lingkungan,” ucapnya.
Berkaitan dengan Keamanan dan Ketertiban, Pemerintah Kecamatan juga bisa mendorong Pemerintah Desa yang bergelut dengan warga agar membangun sistem keamanan lingkungan (Siskamling) baik berupa sarana Poskamling di banyak titik, penyediaan sarana pos keamanan, penyediaan insentif tenaga linmas yang menjaga di tempat khusus dan jam rawan, serta penataan sistem keamanan yang sistemik.
“Pendekatan sistem keamanan jauh lebih baik dari pada pendekatan personal, karena ada aturan yang mengikat,” ucapnya. (Zbr/@wi).