KIMKARYAMAKMUR.COM, Larangan Perreng – Pertemuan rutin Alumni Annuqayah (IAA) Cabang Pragaan bulan ini diletakkan di rumah KH. Sakdani Bahar Desa Larangan Pereng Kecamatan Pragaan pada hari Ahad (02/01/2022).
Wakil Ketua IKatan Alumni Annuqayah (IAA) Cabang Pragaan KH. Asy’ari Khatib dalam sambutannya mengatakan bahwa pertemuan rutin IAA ini bertujuan untuk menyambung rohani kepada pesantren Annuqayah, pesantren yang telah membesarkan kita, baik sambungan itu berupa sambungan intelektual, maupun spritual.
Karena menurut beliau, seluruh muassis dan pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah yakin tak akan pernah putus senantiasa menyambung doa dan rohaninya dengan santri-santrinya.
Beliau kemudian menyebut banyak bukti ketersambungan Masyayikh Annuqayah dengan beberapa santrinya, walaupun jasadnya sudah tiada tapi ruh perjuangannya tetap hadir membimbing santri-santrinya.
Beliau bercerita ada santri yang tak kuasa didera kerinduan untuk bertemu dengan kiyainya KH. Ahmad Basyir Abdullah Sajjad. Ia tahu bahwa selama dia mondok di Pesantren sang guru sangat memperhatikan shalat. Lalu ia sengaja tidak shalat semata ingin didatangi oleh sang guru.
Benar adanya, sang guru datang dalam mimpi, datang memukul tubuhnya hingga bekas pukulannya membekas hingga terbangun. Penasaran serasa tak percaya, dan terasa diselimuti keasyikan kedatangan beliau, beliau sengaja tak shalat lagi untuk didatangi almarhum. Sang guru datang lagi dengan pukulan yang lebih keras, hingga bekas pukulannya terasa sangat dalam dan terus membekas tak kunjung hilang dalam hari-harinya.
Sampai si santri nyabis ke kediaman sang guru melalui putera puteri sang guru menuturkan kehadiran sang guru dalam mimpinya, hal itu dilakukannya untuk mendapatkan penawar dari bekas rasa sakit yang dideritanya.
“Si santri dari air barokah. Sebelum diminum pun, bekas rasa sakit itupun hilang,” ujar KH. Asy’ari sang guru legendaris Bahasa Indonesia tahun 90-an di Annuqayah menceritakan ketersambungan kiyai dan santri.
Berkaitan dorongan masyayikh Annuqayah untuk kehadiran santri di perkumpulan alumni Annuqayah, beliau sampaikan apa yang pernah disampaikan putera KH. Ahmad Basyir yaitu Kiyai Ainul Yaqin bahwa kalau ada santri alumni Annuqayah, tidak bergabung ke perkumpulan IAA mungkin lupa bahwa dirinya santri, ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan musyawarah kerja IAA. Ustad Shabri yang memimpin musyawarah mengatakan program kerja IAA Cabang Pragaan akan dilakukan secara natural. Program akan dimulai dari pendataan alumni.
“Data alumni yang sudah terkumpul akan diinput oleh devisi jaringan. Pendataan nantinya akan dikelola berbasis data kependudukan. Selanjutnya akan diformulasikan dalam bentuk aplikasi,” ujarnya.
IAA Cabang Pragaan juga menganggap perlu membentuk kelompok IAA generasi millenial untuk usia anak Ansor yang diharapkan bisa menggerakkan program IAA untuk generasi anak muda. (Zbr/@wi).