Kepala Bappeda Sumenep Jelaskan Program Bantuan Kemiskinan Ekstrem

oleh -8 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan Daya – Bapak Yayak Nur Wahyudi M.SI. Kepala Bappeda yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Pengentasan Kemiskinan ekstem Kabupaten  Sumenep mengatakan bahwa ada lima kecamatan yang penduduknya tergolong dalam kategori kemiskinan ekstrem antara lain kecamatan Arjasa, Sapeken, Batang-Batang, Pragaan, dan Lenteng.

“Di Pragaan sendiri ada lima desa, yaitu desa Sentol Laok, Pragaan Daya, Jaddung, Pragaan Laok dan desa Karduluk,” jelasnya.

Penjelasan ini disampaikan beliau saat memberikan sambutan pada acara Pemberian Bantuan untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Sumenep, bertempat di lapangan Futsal desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep pada hari Selasa (25/01/2022).

Beliau laporkan bahwa lima desa tersebut hari ini warganya ada yang menerima bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak seratus rumah.

“Kegiatannya dilakukan renovasi rumah pada akhir tahun 2021, namun penyerahannya baru sekarang,” ujarnya.

Beliau katakan bahwa program itu menyasar 290 rumah untuk dijadikan rumah layak huni, 100 buah di Pragaan Daya, 100 lainnya di desa Baneresep dan Nyabakan Timur sebanyak 90 rumah.

Selain itu juga program pengentasan kemiskinan dalam bentuk memberikan kartu BPJS atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada warga yang secara simbolis di kecamatan Pragaan akan diberikan kepada 10 orang dari desa yang dinyatakan masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Inovasi Kecamatan Pragaan

Selain program BPJS, ada juga program pemberian makanan tambahan bagi keluarga yang dikhawatirkan mengalami gizi buruk agar tidak terjadi stunting

“Bantuan ini difokuskan pada desa yang termasuk kemiskinan ekstrem. Nanti pogram pengembangannya bisa melalui APBDes, APBD propinsi maupun Kabupaten,” jelasnya.

Kata beliau, target Presiden Joko Widodo ingin desa yang tergolong dalam kategori kemiskinan ekstrem tahun 2024 tidak ada lagi rumah yang tidak layak lagi untuk dihuni, tidak ada penduduk yang menderita stunting, warga miskin bisa berobat dengan gratis ke layanan Puskemas atau rumah sakit.

“Target tahun 2024 Indonesia bisa terbebas dari derita kemiskinan esktrem”. Pungkasnya. (Zbr/Hb).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.