KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Selasa malam (14/12/2021) di dusun Cecek Prenduan, Habib Abdul Qadir Bin Zaid Ba’abud menyampaikan banyak pencerahan dalam acara Dzikra Maulidir Rasul Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Habib Ali Bin Idrus Al-Hinduan Cecek Prenduan. Habib mengajak jama’ah yang hadir untuk mencari teman orang-orang shaleh.
Beliau katakan bahwa dalam hidup kita harus pandai mencari teman orang shaleh. Orang yang berteman dengan orang bodoh dan ahli maksiat, akan menambah penyakit hati, yang sakit akan semakin sakit.
“Sebaliknya, lalau kita rajin berteman dengan orang baik maka pertemanan itu akan menjadi obat hati baginya,” ujarnya.
Orang yang sering digosipkan kejelekannya biasanya orang yang lebih tinggi status sosialnya. Saat menceritakan keburukan orang lain maka syaitan semakin memberi bumbu pada pembicaraannya.
“Membicarakan orang shaleh bisa mematikan hati. Kehormatan orang shaleh adalah racun yang mematikan,” tambahnya.
Habib yang sering ceramah di daerah Prenduan ini mengatakan bahwa zaman sekarang sudah rusak. Di zaman yang sudah rusak, kalau ingin selamat maka harus memperbanyak diam, banyak menetap di rumah, serta menerima keadaan apa adanya sampai mati.
“Di zaman sekarang ini sebaiknya banyak menjauh dari manusia dengan menyepi. Kalaupun kita harus duduk, maka pastikan duduk kita selalu di samping orang alim,” tuturnya
Meskipun kita duduk dengan orang alim juga harus dipilih. Pilihan itu diantaranya untuk mendapatkan perbaikan diri, serta untuk mencari ilmu dari orang tersebut.
“Teman sejati bagimu adalah orang yang berani menyalahkan disaat kamu salah, dan membenarkan disaat kamu benar,” jelasnya.
Kalau ingin memiliki teman yang abadi, ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, menjatuhkan Hak diri dan mengedepankan kewajiban teman. Artinya kita tidak minta dihormati oleh teman kita, yang harus kita kedepankan adalah kewajiban untuk menghormati orang lain.
“Kita yang harus sopan di depan teman kita. Kita lupakan hak kita untuk dihormati, kedepankan kewajiban untuk senantiasa menghormati orang lain,” tambahnya
Yang kedua, setiap teman punya itsar. Itsar adalah perbuatan yang lebih mendahulukan kepentingan teman dari pada urusan pribadi, baik urusan dunia maupun akhirat.
Dulu, beberapa sahabat nabi usai peperangan dalam kondisi luka sekarat. Ada sedikit air untuk diminum, tetapi mereka tak mementingkan diri mereka sendiri, mereka saling mendahulukan teman lainnya walaupun diri mereka sendiri dalam keadaan sekarat. Rasa persaudaraan yang sejati telah mengorbankan nyawa diri mereka sendiri demi sahabat yang dicintainya.
Seseorang yang sudah bersahabat dengan baik, maka orang itu akan menjadi satu. Siapa yang beruntung nanti di hari kiamat maka antar sahabat akan saling menolong antara yang satu dengan yang lainnya.
Beliau melanjutkan bahwa berteman dengan orang alim akan memperoleh enam kemuliaan. Pertama, menghilangkan hijab atau sekat yang menguasai jasad kita.
“Kalau duduk dengan orang alim sekat hijab akan dibuka pelan-pelan oleh Allah SWT,’ jelasnya.
Dosa termasuk hijab. Orang yang suka berbuat maksiat, mukanya akan terlihat gelap, hatinya akan dihinggapi titik hitam, akan mudah sakit, serta akan dikurangi rezekinya, juga akan ditanamkan kebencian pada orang tersebut.
“Anggota badan yang suka maksiat maka akan dihilangkan kenikmatannya, dan tak akan dikembalikan selamanya,” tambahnya.
Kedua, berteman orang alim akan diampuni dosa-dosanya. Ketiga, ia akan mengambil titipan dan mengamalkan isinya. Kalau ada guru menitip pemberian yang dirantaikan pada santrinya, bagaikan kita menerima paket yang tidak tahu isinya, tapi kita mengamalkan isinya, maka amalan itu akan berbuah sorga.
Keempat, berteman orang alim akan berbuah benteng dari segala musuh.
Musuh kita ada empat. Pertama, syaitan yang selalu memberikan janji dan harapan palsu. Kedua, nafsu yang selalu mengajak kita mengerjakan maksiat. Ketiga, syahwat yang selalu mengiming-imingi kita dengan sesuatu yang enak tapi isinya kemaksiatan, seperti cinta dunia. Keempat, harta yang jelek, yaitu mengambil bagian dari hati melebihi dari batasnya.
“Cara menghindarinya adalah dekat dengan orang shaleh, maka akan terbentangi dari musuh,” ujarnya.
Kelima, Orang shaleh pintu untuk sampai pada Rosulillah SAW.
“Kamu harus punya pegangan orang shaleh. Kirimi Fatihah setiap waktu. Orang shaleh kalau dikirimi Fatihah akan selalu dekat dengan kita,” jelasnya.
Keenam, sebaik-baik teman di dunia adalah orang shaleh. Berteman orang shaleh yang taat pada Allah SWT. adalah kenikmatan yang paling abadi di dunia ini.
“Ada orang punya dosa seperti gunung, namun pada saat dia masuk majelis dia merasa takut, dan dia ingin kembali bertaubat pada Allah. Kalau rasa itu yang dia rasakan, maka dia kembali kerumahnya dengan diampuni dosanya oleh Allah SWT,” pungkasnya. (Zbr/Hb).