KIMKARYAMAKMUR.COM, Aeng Panas – Guna meminta keselamatan karna rumahnya sudah hampir selesai, warga Aeng Panas adakan selamatan pakarangan dengan mengundang kiai dan kerabat terdekat.
Untuk diketahui Desa Aeng Panas merupakan salah satu desa yang ada di Pulau Madura tepatnya di Kabupaten Sumenep, yang memiliki berbagai macam tradisi yang begitu sakral, karena esensinya terdapat nilai-nilai agama (Islam). Bagi masyarakat Aeng Panas tradisi merupakan infrastruktur agama, nampak terlihat indah jika tradisi dan agama selalu bergandengan. tak bisa dipisahkan.
salah satunya tradisi selamatan ini, ada pepatah orang Madura yang mengatakan, mon terro salametah koduh amet salamet, ben ajelen e jelen salamet. (Jika hidupnya ingin selamat maka harus mengadakan selamatan dan berjalan di jalan yang membawa kepada keselamatan).
selamatan ini masyarakat menyebutnya “salametan roma” (selamatan membuat rumah, yang hampir selesai). hari ini Sabtu (13/11/2021), di Dusun Nong Malang Bapak Hendro warga Aeng Panas yang membuat rumah untuk diberikan kepada putri bungsunya yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahannya.
tak ada harapan lain dari bapak Hendro, ia hanya ingin diberikan keselamatan oleh Allah, baik rumahnya dan orang yang akan menempatinya.
“Acara ini Selamatan rumah kiai, semoga Allah memberikan keselamatan kepada pekarangan (tempat) ini, dan orang yang akan menempati rumah ini”, ucapnya kepada kiai, tokoh agama di Dusun Nong Malang.
“Bheres Salamet” (Sehat, selamat) sudah menjadi jargon bagi masyarakat, sering dilontarkan ketika berkumpul bersama keluarga, bertemu sesama sahabat yang lama tak jumpa, tak lain juga di acara selamatan. Karena ucapan “Bheres salamet” Memiliki makna yang mendalam, yang artinya memohon perlindungan serta petunjuk, kepada Dzat Al-Rahman dan Al-Rahim, agar selalu diberikan kesehatan lahir dan batin, dan keselamatan Fiddunya Wal Alkhirah.
Upacara selamatan ini Bapak Hendro mengundang para kiai di kampung Nong Malang, serta orang yang bekerja membuat rumahnya, kemudian diisi dengan ngaji al-quran surat yasin, dan Tahlil, serta doa yang dipimpin oleh Kiai Sonhaji. (Hfd/Bdr).