KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan Laok – Camat Pragaan Heru Cahyono, S.STP. hari ini Selasa (22/11/2022) menyampaikan bahwa Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar seluruh elemen masyarakat bergerak bersama dan memahami indikasi awal kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam keluarga.
“Ini upaya agar warga memahami bentuk kekerasan pada perempuan dan anak sehingga dapat dicegah dan tidak meluas kepada keluarga lainnya,” ujarnya dalam sambutan pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan yang diadakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumenep yang ditempatkan di pendopo balai desa Pragaan Laok, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, masyarakat harus bergerak aktif, karena masyarakat lebih mengetahui dan lebih dekat dengan keluarga, sehingga apabila masyarakat peduli, aktif dan berempati dengan permasalahan keluarga di tengah masyarakat maka dampak buruk sejak awal bisa diantisipasi.
“Permasalahan dalam lingkungan keluarga akan mempengaruhi psikologis anak. Karena itu stop kekerasan pada perempuan dan anak,” ucapnya.
Selain itu, Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan diharap para perempuan bisa mengetahui apa yang harus diperbuat ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangganya.
“Semua permasalahan bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak langsung ke jalur hukum, sehingga bisa tercipta keluarga yang harmonis,” ucapnya.
Dengan Sosialisasi ini pula, katanya, diharapkan dapat menggerakkan semua pihak, menguatkan tekad, komitmen dan bersinergi menyatukan langkah sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang cinta terhadap keluarga.
Saat ditanya KIM Karya Makmur perihal dampak kekerasan pada perempuan dan anak, mantan Camat Masalembu ini berucap bahwa kekerasan pada perempuan dan anak memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya.
“Tak hanya itu, jika kekerasan kadung memengaruhi jiwa anggota keluarga, maka butuh waktu yang lama untuk memulihkan diri dari korban kekerasan,” ujarnya.
Kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah menyembuhkan luka akibat cedera.
“Butuh waktu yang lama untuk pemulihan. Karenanya, lakukan musyawarah, jangan memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.” Ujarnya. (Zbr/Hb).