Tadarus di Permata FM : Ajarkan Saling Menghormati dan Praktik Budi Pekerti

oleh -26 Dilihat
Dokumentasi, Fans Permata FM Tadarus di Studio

Aeng Panas – Meski pandemik Corona belum usai, Ramadan tetap tegar diisi dengan tadarus al Quran di berbagai mushalla masjid.

Begitupun juga dengan Permata FM, meski suasana meriah tak serame tahun lalu, tapi tadarus oleh fans bergantian tiap malam tetap dilangsungkan dengan jaga jarak dan ikuti protokol kesehatan.

Mereka datang dari daerah sekitar dua sampai empat orang berlomba mencari kebaikan ramadhan melalui tadarus (membaca) Alquran, malam Selasa (27/04/2020).

Penanggung jawab Tadarus Cak Wardi mengatakan bahwa pahala amal kebaikan di Ramadhan dilipat gandakan sebagaimana hadis nabi : “Barangsiapa yang memeriahkan bulan Ramadlan dengan ibadah/qiyamu ramadhan, dan dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”, ujarnya sembari mendampingi fans tadarus.

“Sebaik-baiknya belajar adalah belajar Al-Qur’an. Membaca, mengajarkan, memahami dan menghayati dalam hidup”, tambahnya lagi.

Sementara penyiar lain Bung Asfi Asmara juga mengatakan bahwa efek ritual tadarus sejatinya membekas dalam kehidupan sosial dan kebangsaan.

“Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tapi lebih jauh harus membekas dalam hidup nyata menjadikan kita makin menghormati, menghargai perbedaan dalam banyak hal”, tuturnya penuh arti.

Inovasi Kecamatan Pragaan

Ia berpandangan bahwa tadarus itu saling membaca dan mendengarkan.

“Ada makna kesadaran pembaca dan penyimak kualitas bacaan. Secara sosiologis ini mengajarkan bahwa saling belajar dan menghormati antar sesama adalah keniscayaan hidup”, paparnya lagi.

Dalam kehidupan sehari hari katanya, kita belajar dari tadarus makna menghormati dan menghargai posisi, profesi masing-masing.

Kita, tambahnya jangan terjebak pada formalitas beragama. Islam mengajarkan Muslim yang baik tidak cukup hanya mengikuti perintah Allah secara formal, tetapi bersedia dalam praktik hidup untuk tidak menyakiti orang lain.

“Tadarus mengajarkan kita menghormati perbedaan dan praktik keluhuran budi pekerti”, pungkasnya. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.