KIMKARYAMAKMUR.COM, Jaddung – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Pragaan Ibu Gita Sri Wahyuni saat memberikan pembinaan pada acara monitoring dan evaluasi (monev) Pos Curhat Tersayang Desa Jaddung mengatakan bahwa kedatangannya untuk mengedukasi dan berdialog dengan pengelola Pos Curhat.
“Monev pembinaan Pos Curhat ke desa ini agenda wajib untuk memantau realisasi Pos Curhat di tingkat desa,” jelasnya.
Dijelaskan olehnya bahwa Pos Curhat adalah tempat curhat keluarga di desa yang mengalami problem keluarga untuk mencari solusi dengan cara yang baik dan solutif, selebihnya juga kedatangannya untuk pembinaan 10 program pokok PKK Desa.
Dalam arahannya Ibu Ketua Pokja I Tim Penggerak PKK Kecamatan Pragaan Ibu Inniwati mengatakan bahwa nama Pos Curhat Tersayang TP-PKK Jaddung adalah nama yang tepat karena memang tugas Pos Curhat untuk menyayangi keluarga yang bermasalah. Ibu Juwairiyah juga menimpali menjelaskan bahwa tugas Pos Curhat lebih pada pola komunikasi dalam rumah tangga agar harmonis, bukan semata bertujuan menampung curhat yang tidak solutif pada masalah rumah tangga.
Beliau katakan bahwa Pengurus Pos Curhat haruslah dipilih dari pengurus yang bisa dipercaya dan pandai menyimpan rahasia agar masalah keluarga yang sesungguhnya ranah pribadi tidak semakin melebar.
“Yang penting pengurus berintegritas menyimpan betul rahasia, yang penting bukan bocor dari pengurus, karena warga sendiri terkadang yang keleleran kasusnya kemana-mana, itu urusan pribadi dia,” timpal Zubairi Karim Konselor Pos Curhat Ummul Khair saat ditanya curhat liar diluar institusi resmi Pos Curhat.
Pos Curhat menurut ibu Juwairiyah bukan hanya berupa kekerasan fisik yang menyakiti tubuh, tapi juga kekerasan psikis yang menyakiti hati.
“Kekerasan verbalistik yang menyakiti hati terkadang bukan hanya menimpa anak dan perempuan saja, tapi kerap kali menyasar kaum laki-laki,” ujarnya.
Selain itu juga ada kekerasan seksual. Yang marak terjadi belakangan adalah pelecehan seksual pada anak dan kaum perempuan.
“Banyak kaum perempuan enggan mengeluhkan masalah seksual, sehingga korbannya banyak. Pelakunya satu orang, korbannya bisa 12 orang seperti yang baru saja terjadi di tingkat nasional,” jelasnya.
Hal itu terjadi karena korban yang satu tidak saling bercerita kepada korban yang lain. Kadang juga karena korban berada dibawah ancaman.
Kalau ada keluhan keluarga, tambahnya, maka kita bisa bisa memecahkan masalah yang dihadapi. Kalau tak bisa dihadapi sendiri, maka Pos Curhat bisa berkomunikasi dengan bagian hukum jika masalahnya berkaitan dengan unsur pidana.
“Minimal dengan Pos Curhat kita ada wadah resmi untuk mendengarkan keluhan keluarga desa untuk mencapai keharmonisannya,” tambahnya.
Suasana pembinaan Pos Curhat di Jaddung berlangsung dialogis, banyak warga yang berdiskusi berbagai penanganan problem keluarga.
“Diharapkan ada tenaga konselor yang ditugas khusus, nomornya dikenalkan ke publik sebagai pembuka pintu komunikasi awal,” tambahnya.
Pos Curhat Tersayang TP-PKK Desa Jaddung Ketuanya Fadhilah, Pelindung Kusnadi, Penasehat Syamsiyah, Wakil Ketua Siti Aisyah, Sekretaris Khalifah, Bendahara Subaina, anggota Rambaya. (Zbr/Hb).