KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Meskipun Radio Komunitas Permata FM tidak operasi, tapi 10 anak yatim binaan radio Permata FM masih terima santunan yatim sebagaimana tahun sebelumnya. Pemberian santunan diberikan Kru Permata FM langsung diantar ke rumah masing masing atau diminta datang. Semua itu sebagai bentuk transparansi yang dibangun radio dari awal bahwa 30% sumbangan dana bulanan diperuntukkan untuk yatim.
Memang nampak ada yang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya yang mampu mengumpulkan Yatim lebih 200 anak, kali ini Permata FM hanya mampu menyantuni 10 orang saja simpanan di tahun 2023 ini.
“Hanya 10 yatim saja yang kami santuni kali ini. Uang itu hanya simpanan persentasi 30 persen yang disisihkan setiap pertemuan Fans, disimpan khusus yatim. Ya, ini bagian transparansi kepada para penyumbang radio selama ini,” ujar Inam atau biasa disebut mas Kacong Pengelola dana simpanan Yatim Paguyuban Fans yang disimpan dari setiap pertemuan rutin fans bulanan.
Saat ditanya kenapa tidak sebanyak tahun lalu sampai 200 orang, penyiar radio yang mengabdi ke radio 19 tahun ini mengatakan bahwa sejak radio tak beroperasi tak ada media silaturrahim untuk membangun keguyuban.
“Komunikasi penggalangan dana santunan yatim melalui radio, saat radionya tak beroperasi maka macet juga komunikasi verbal dan silaturrahimnya. Sangat disayangkan,” jelasnya pada KIM Karya Makmur disela sela penyaluran santunan yatim Kamis (20/04/2023).
Radio Permata FM selama ini diakuinya selain sebagai media hiburan juga sarana menyambung banyak komunikasi lintas umur dan lintas generasi yang heterogen serta sangat efektif untuk menjadi perekat masyarakat pedesaan.
“Di permukaan mungkin nampak sederhana hanya sekedar hiburan, hanya putar putar musik, tapi jika didalami banyak kesadaran sosial muncul karena radio, banyak inspirasi kebaikan terkuak karena radio, banyak persaudaraan terjalin karena radio, banyak ibadah ritual atau ibadah sosial tergerak karena pesan pesan singkat radio,” ungkapnya mengenang radio Permata FM.
Sisi lain dia juga mengakui bahwa media informasi verbal seperti radio memiliki dua sisi pengaruh yang saling tarik menarik, negatif dan positif, tinggal berhitung lebih banyak mana manfaat dan mudharatnya dalam mempengaruhi kehidupan dan kemanfaatan bagi umat.
“Konsep dakwah santun itu bukan mengutuk kegelapan, atau membakar lumbung inspirasi, tapi lebih banyak menyalakan lilin agar pelan tapi pasti gelap itu tersisihkan, berganti terang seiring masa dan peradaban.” Ungkapnya penuh inspirasi. (Zbr/Hb).