KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Menggunakan bahasa madura yang halus guna memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep Ke-753, rapat konsolidasi bulanan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pragaan hari ini Kamis (27/10/2022) di gelar di pendopo kecamatan Pragaan.
Semua peserta dari pengurus Tim Penggerak PKK Desa Se Kecamatan Pragaan menggunakan baju kebaya. Acara demi acara semuanya menggunakan bahasa madura yang baik, mulai pembawa acara, Pembacaan notulen rapat, dan juga sambutan dari ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Pragaan yang disampaikan oleh Ibu Gita Sri Wahyuni.
Ibu Gita menyampaikan bahwa harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh sejauh mana penghargaan kita kepada budaya bangsa.
Indonesia adalah negara besar, besar bukan karena kesamaan agama dan suku, tapi justru karena keberagaman SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Semua disatukan oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Untuk melestarikan budaya bangsa dapat dicapai salah satunya dengan mengadakan festival budaya, menjaga situs budaya, menjaga tradisi selamatan, menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya serta menggunakan pribahasa madura dalam kehidupan sehari hari,” ujarnya dalam sambutan.
Selain itu juga menjaga bahasa madura agar selalu diajarkan kepada generasi bangsa. kKarena bahasa medura memiliki tingkatan kata, antara adik dan kakak, bawahan dan atasan, orang biasa dan juga orang alim semua memiliki tingkatan penyebutan bahasa yang berbeda.
“Itu semua menunjukkan tingginya penghargaan orang Madura terhadap akhlaq dan tatakrama dalam pergaulan sehari hari. Dari sanalah lahir kerukunan dan kekompakan,” ucapnya.
Terakhir beliau memberi pantun : “Ke Kalinget ningguh Bajah, abajang elanggar sebadah sanggerah. Manabi Sumenep tero jajah rajjah, ngireng Jak dinggal budaya madurah”. Ujarnya disambut tepuk tangan bergemuruh. Yang artinya kalau ingin Sumenep jaya sejahtera, jangan tinggalkan budaya Madura. (Zbr/Hb).
