KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Tertib administrasi menjadi salah satu kunci dalam mendukung keberhasilan 10 Program Pokok PKK. Administrasi yang tertib, teratur dan sesuai ketentuan yang berlaku dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi dan laporan bagi Tim Penggerak PKK di berbagai tingkatan.
Demikian dikatakan oleh Bu Camat Pragaan yang juga Ketua Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Pragaan Gita Sri Wahyuni hari ini Kamis (08/09/2022) saat memberikan pembinaan administrasi PKK Kecamatan Pragaan di pendopo kecamatan Pragaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut pengurus harian PKK serta semua Pengurus Pokja yang ada di TP PKK Kecamatan baik Pokja 1,2,3, maupun Pokja 4.
Ketua TP PKK yang juga Penyiar RRI Sumenep ini menjelaskan bahwa secara umum buku administrasi yang harus dilengkapi oleh TP. PKK Kecamatan dan deda adalah buku program kerja, buku kegiatan, buku laporan kegiatan, buku dokumentasi, dan juga buku data kegiatan.
Untuk Pokja 1 misalnya, Buku Data Kegiatan yang wajib dilengkapi data PKBN (Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara), data PKDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), pola pembinaan penghayatan pengamalan Pancasila, data kerja bakti, rukun kematian, kegiatan keagamaan, buku jimpitan dan juga buku arisan,” ujarnya dalam pembinaan.
Beliau juga menyarankan pentingnya sinergitas antar Pokja, untuk satu tujuan PKK yaitu mensejahterakan keluarga.
“Produk makanan olahan menjadi bagian kerja Pokja 3, tapi produksinya dipasarkan oleh Kelompok UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK. Jadi ada sinergi antar Pokja,” jelasnya.
Sementara buku administrasi untuk Buku Pokja 2, dijelaskan selain buku yanga secara umum harus ada, juga berkaitan dengan Buku Data Kegiatan yang terdiri dari jumlah kelompok belajar, taman bacaan atau perpustakaan dan BKB (Bina Keluarga Balita) berkaitan dengan pendidikan dan keterampilan. Berikut juga buku UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga), Koperasi pengembangan kehidupan berkoperasi.
Termasuk juga mendata Kader yang sudah dilatih maupun yang belum terlatih.
Selain itu, lanjutnya, berkaitan dengan buku administrasi Pokja 3, beliau katakan untuk data kegiatan dilengkapi dengan data makanan pokok, aku hatinya PKK berkaitan pangan, jumlah industri rumah tangga, jumlah rumah sehat dan rumah yang layak huni atau tidak layak dihuni, serta juga mendata jumlah kader di Pokja 3.
Adapun buku administrasi Pokja 4 menyangkut data kegiatan bidang kesehatan, termasuk data jamban, data SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), data tempat pembuangan sampah, jumlah MCK (mandi, cuci dan kakus), pengguna air PDAM (perusahaan daerah air minum), keluarga yang menggunakan air sumur yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan hidup.
“Termasuk juga pendataan jumlah PUS (Pasangan Usia Subur), Jumlah WUS (Wanita Usia Subur), jumlah akseptor KB (Keluarga Berencana), jumlah KK yang memiliki tabungan keluarga untuk perencanaan sehat,” jelasnya didengarkan peserta dengan khusuk.
Tak hanya itu, pendataan untuk Pokja 4 tergolong banyak karena juga berkaitan dengan data Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), perhatian terhadap warga lansia di bidang kesehatan, rekapitulasi data ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu meninggal, ibu yang melahirkan bayi dengan selamat, bayi meninggal, dan kematian balita.
“Termasuk juga harus menyampaikan laporan khusus pilot project.” Jelasnya. (Zbr/Hb).