Wisata Sumber Belerang Kaduara Timur, Biru Teduh dan Menawan

oleh -18 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Kaduara Timur – Bagi anda penggila tempat wisata alam, tentu tak akan melewatkan Taman Sumber Belerang yang terletak di dusun Pesisir Timur desa Kaduara Timur Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep.

Sumber Belerang yang disebut “Misgilome” ini menawarkan tempat wisata alam berhawa sejuk dengan suasana romantis yang cocok bagi setiap pasangan yang ingin menghabiskan waktu bersama tanpa menguras kantong.

“Terutama bagi anak muda dan anak anak setiap hari banyak berkunjung ke tempat ini, sekedar untuk melihat dan mandi di kolam belerang,” tutur Kepala Desa Kaduara Timur Prayitno kepada KIM Karya Makmur hari Rabu (18/05/2022) saat berbincang dengan Camat Pragaan saat berkunjung ke tempat wisata ini.

Meski fasilitas belum benar-benar lengkap, namun wisata air belerang ini tampaknya sudah terbilang representatif untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Perbaikan dan percantikan terus dilakukan disana sini oleh pekerja desa wisata yang tampak saat itu.

“Wisatawan dari luar kota sudah banyak yang berkunjung. Kalau dari dalam kecamatan dan kabupaten, sudah biasa. Air Belerangnya sebagai daya tarik masih perawan,” tambahnya.

Mereka datang untuk menikmati air belerang biru dengan udara sejuk dingin khas yang menawan. Beberapa gazebo bambu yang ada di selatan taman menjadi tempat bersantai sambil menikmati makanan ringan yang disediakan cafe mini yang dikelola Tim Penggerak PKK Kaduara Timur.

Inovasi Kecamatan Pragaan

Bagi anda yang memasuki lokasi wisata di desa Kaduara Timur ini, pintu masuknya bisa melalui dua jalur, jalur utara untuk pejalan kaki turun dari ketinggian, juga bisa masuk dari arah timur dengan jalan memutar dimana akses mobil bisa masuk sampai ke lokasi wisata.

Wisata ini menarik karena berada dibawah ketinggian yang view pemandangannya bisa langsung dinikmati dari ketinggian jalan raya. Pejalan kaki bisa turun melalui jalan tanjakan setapak demi setapak sekitar 15 sampai 20 meter. 

“Jangankan air biru belerangnya, jalan tanjakannya saja bisa menjadi kenikmatan tersendiri. Tebing jurang di sisi kiri atau kanan jalannya saja menjadi keindahan yang menakjubkan,” jelasnya. 

Turun ke taman ini memang sambil sedikit mengatur nafas, kecuali masuk dari arah timur. Tapi begitu sampai ke jantung taman, kita akan dibuat terpesona dengan keindahan panorama di bawah tebing. Penasaran kita untuk melihat air berwarna biru akan kesampaian. Dua kolam air belerang diantaranya masih terlihat alami, airnya mengalir tanpa mengenal musim, panas maupun penghujan. Satu kolam sudah dibangun dengan arsitektur modern untuk tempat pemandian. Sungguh keheningan udaranya sejauh yang dirasakan terasa teduh menyejukkan. 

“Kesejukannya akan mengusir keruwetan kita. Kalau ruwet ruwet bawa aja kesini, akan plong. Lihat tuh, anak anak asyik bermain air ditengah kolam yang jernih kebiruan. Semua menghadirkan keindahan pada setiap orang yang datang. Pasti ketagihan,” tuturnya sambil menunjuk anak anak yang berenang dengan riang gembira.

Kepala Desa yang masih sangat muda ini menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan duit, nanti akan dibangun beragam spot foto terbaik di ketinggian untuk mengabadikan sejarah pengembaraan wisata terindah para penikmatnya.

“Pokoknya siapkan diri kita untuk menjadi petualang eksotik, pelahap wisata alam air belerang yang tak akan terlupa,” timpal Camat Pragaan Heru Cahyono, S.STP kepada KIM Karya Makmur.

Wisata alam air belerang ini menurutnya sangat menyejarah. Selain dicari orang sebagai pengobatan alami untuk penyakit kulit, juga sangat eksotik menghadirkan view taman biru yang menakjubkan.

“Istilah taman ini “Misgilome” itu bukan istilah biasa kan. Punya nilai sejarah. Hari Kamis Wage 3 Mei tahun 1962 pertama kali ditemukan air belerang ini. Sejarah yang tak boleh dilupakan,” tuturnya. 

Beliau katakan bahwa perlu ada fitur fitur wisata Misgilome yang harus terus dikembangkan.

“Air belerangnya dan sumbernya boleh tetap, tapi wahananya difikirkan dengan matang. Kreasi wahana dan fitur wisatanya perlu terus beradaptasi dengan keinginan pasar.” Jelasnya. (Zbr/Hb).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.