KIMKARYAMAKMUR.COM, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep mengadakan kegiatan Pengajian Ramadhan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2022 M/1443 H di masjid Sumekar hari ini Jumat (22/04/2022). Penceramah kegiatan dimaksud disampaikan oleh KH. Kholil Yasin, S.Ag. dari Bangkalan Madura.
Dalam pengajiannya, beliau menjelaskan bahwa setiap nabi dan ummat mendapatkan perintah puasa, tapi hanya nabi Muhammad SAW. punya keistimewaan mendapatkan ramadhan bukan sekedar puasa.
Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Dari saking utamanya bulan ramadhan, sampai-sampai Nabi Musa AS minta untuk bisa berpuasa di bulan ramadhan.
Dalam banyak riwayat dijelaskan bahwa puasa memiliki beberapa keistimewaan dibanding ibadah-ibadah pada umumnya. Salah satu hadits yang menjelaskan kelebihan puasa dibanding ibadah lainnya adalah hadits qudsi :
“Semua amal perbuatan anak Adam (yakni manusia) itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya.”
Kenapa puasa istimewa?. Dijelaskan oleh ya karena semua ibadah yang dilakukan manusia memiliki unsur riya’ dan tergantung pada penilaian orang lain. Sementara puasa tidak.
“Shalat berpotensi beda didepan orang lain. Aksesoris shalat saat sendiri dan bersama orang lain saja bisa beda, tapi tampilan ibadah puasa sama. Kadang kadang kita baik ketika diawasi tapi melanggar saat sendiri. Puasa mengajarkan baik pada saat sendiri maupun bersama orang lain,” jelasnya.
Selain itu beliau katakan semua ibadah sudah ditentukan kadar pahalanya oleh Allah, kecuali puasa. Allah yang akan memberi ganjaran atas puasa yang kita lakukan.
“Sampai sekarang kita tidak tahu berapa besar pahala dari ibadah puasa yang diberikan Allah kepada kita,” ungkapnya.
Keistimewaan lain lagi dalam puasa ramadhan adalah adanya satu malam yang disebut malam Lailatul Qadar. Dimana setiap orang ibadah didalamnya melipatgandakan lebih baik ketimbang 1000 bulan, atau sekitar 83 tahun 4 bulan. Hal itu sebagaimana difirmankan Allah SWT. :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97] 1-5)
Ada cerita Nabi Sam’un Al Ghozi kisah yang secara turun temurun dalam literasi Israiliyat (Bangsa Israel) di jazirah Arab. Cerita ini menjadi legenda sebelum Rasulullah Muhammad lahir.
Dia sanggup beribadah selama 1.000 bulan yang diisi dengan salat malam dan berpuasa pada siang harinya.
“Para sahabat ingin beribadah sesuai ibadahnya Sam’un Al Ghozi, kemudian malaikat Jibril AS datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan,” jelasnya.
Karena itu maka Rasulullah SAW. meningkatkan ibadahnya pada sepuluh hari terakhir ramadhan.
“Kalau kita tadarus, tarawih, shadaqah dll, bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, maka amalan itu dilipatgandakan 1000 bulan,” tambahnya.
Kalau ibadah kita tingkatkan, lanjutnya, maka akan mendapatkan pengampunan dari Allah, dan dosa-dosa kita yang telah lalu dihapus. Adapun dosa kepada manusia harus minta maaf kepada orang lain.
“Menurut Imam Syafiie minta maaf harus menjelaskan apa kesalahannya, berbeda dengan gurunya Imam Syafi’ie yang tidak harus menjelaskan jenis kesalahannya,” tambahnya.
Terakhir, beliau mengatakan bahwa untuk masuk surga bila kita mati dalam keadaan Husnul khatimah. Cara agar hidup husnul khatimah dimulai dari lisan yang gampang menyebut nama Allah, dan selalu istiqamah dalam melaksanakan kebaikan. (Zbr/Hb).