KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Penanganan Covid-19 varian Omicron menjadi perhatian Forpimda Sumenep dan Forpimka Kecamatan Pragaan dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 varian Omicron yang diikuti secara zoom meeting Senin (07/02/2022).
Hadir dalam kegiatan rakoor zoom meeting tersebut Camat Pragaan, Danramil, Kapolsek dan Kepala Puskesmas Pragaan. Sembari mengikuti rakoor, Forpimka meminta warga masyarakat di desa, kembali mengaktifkan protokol kesehatan memakai masker dan menuntaskan vaksinasi Covid-19.
“Sekarang mulai marak lagi varian baru Omicron Covid-19. Saya harap masyarakat patuhi prokes. Dan untuk PPKM ditingkat desa bisa mulai diaktifkan kembali,” ujarnya meminta pemerintah desa mengaktifkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) seperti dulu.
Beliau juga mengharapkan agar vaksinasi semakin dirapatkan dan dituntaskan.
Varian baru Omicron, katanya, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Lalu menular luar biasa ke berbagai negara termasuk Indonesia melalui para pelaku perjalanan hingga akhirnya menjadi transmisi komunitas di berbagai daerah bahkan sudah sampai di Sumenep. Sudah ada yang terdeteksi.
Beliau mengenang hampir 2 tahun terakhir masyarakat merasakan langsung dampak dari pandemi Covid-19 yang telah memporak-porandsendi-sendi kehidupan masyarakat di sektor kesehatan, pendidikan maupun perekonomian.
“Menghadapi varian baru ini warga harus serius sadar vaksinasi. Yang sudah dosis 1 segera melaksanakan dosis 2. Karena ini pertahanan dari dalam. Rajin pakai masker untuk pertahanan dari luar,” tambahnya.
Selain itu, pelaksanaan vaksin untuk anak usia sekolah SD (Sekolah Dasar) dan sederajat yaitu usia 6 hingga 11 tahun agar dimulai di Pragaan. Beliau meminta semua membantu mulai mensosialisasikan kepada para wali murid.
“Mohon agar orang tua tidak takut anaknya divaksin, memberi izin agar anaknya divaksin, karena program vaksin untuk anak SD upaya menambah kekebalan tubuh dan untuk mencegah penularan Covid-19,” jelasnya.
Target program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun di Kabupaten Sumenep kurang lebih 98 ribu anak baik untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sederajat, baik negeri maupun swasta.
“Kalau perlu orang tua mendampingi dan memastikan bahwa tidak ada efek samping setelah divaksin. SD di kota sudah banyak yang divaksin. Tinggal kesiapan kita saja di Pragaan,” ucap Heru Cahyono pada KIM Karya Makmur.
Beliau berharap keterlibatan dari para pengasuh pesantren, Kepala Sekolah SD maupun swasta serta semua elemen tokoh ikut mendukung agar vaksinasi anak ini bisa segera dimulai tanpa penolakan.
“Saya mohon kerjasama semua elemen mendukung vaksinasi bagi anak SD/sederajat, mengingat varian Omicron ini bisa menyerang anak-anak. Anak kita perlu dibentengi dengan vaksin. Ini justru melindungi bukan memaksa.” Ungkapnya. (Zbr/Hb).