KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Setelah melakukan fogging di Pondok Pesantren Al-Amin Tegal Prenduan, petugas pengasapan bergeser melakukan fogging ke Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Zainul Ibad desa Prenduan Kecamatan Pragaan.
Pesantren yang diasuh oleh KH. Abdullah Zaini ini memiliki empat lantai dan puluhan kamar yang semuanya disemprot insektisida. Takaran insektisida yang terdapat dalam asap fogging sangat kecil, tetapi cukup untuk membunuh nyamuk.
“Dalam jumlah kecil, asap yang terhirup tidak menimbulkan efek samping. Namun demikian santri diminta sementara keluar kamar agar aman,” ujar Kepala Desa Prenduan Eko Wahyudi yang ikut mendampingi kegiatan fogging.
Pak Cipto petugas dari Puskesmas Pragaan yang menemani kegiatan pengasapan juga menambahkan bahwa bau menyengat dari pengaruh obat insektisida sudah dicampur dengan pengharum yang menimbulkan efek harum bagi lingkungan.
“Memang santri putra atau puteri diharapkan diluar dulu, tapi kalau makanan harap ditutup, selesai fogging lantai di pel kering karena masih ada sisa obat,” ujar lelaki ganteng ini yang selalu tampak semangat, Kamis (27/01/2022).
Pengasapan digencarkan di Prenduan karena menurut data di Puskesmas sudah ada 8 warga Prenduan yang terserang penyakit demam berdarah.
Kalau sudah terserang demam berdarah, maka trombosit darah turun dibawah 150.000 mikroliter.
“Normalnya, jumlah trombosit dalam tubuh manusia berkisar antara 150.000-400.000 per mikroliter. Virus DBD bisa menurunkan jumlah trombosit hingga dibawah 150.000 per mikroliter,” jelas Agus Nur Susatio, S.KP. NS, Penanggung jawab usaha kesehatan masyarakat Puskesmas Pragaan.
Bahkan ada hasil pemeriksaan trombosit dibawah 100.000 mikroliter sehingga mengharuskan pihak Puskesmas melakukan fogging atau pengasapan.
Menurutnya juga kalau trombosit kurang dari jumlah yang seharusnya, dapat terjadi gangguan dalam proses pembekuan darah.
Beliau juga menjelaskan bahwa sampai saat ini di Puskesmas Pragaan sudah ada 15 orang yang terkena penyakit demam berdarah untuk bulan Januari 2022.
“Prenduan sudah ada 8 kasus, Sentol Laok 2 kasus, Pragaan Laok 2 kasus, Karduluk 2 kasus, Rombasan 1 kasus. Belum lagi yang tidak melapor,” tambahnya.
Tapi alhamdulillah, katanya, dari semua laporan yang masuk, Pragaan masih berada di peringkat yang paling bawah kasus demam berdarah di Kabupaten Sumenep untuk tahun ini. Kecamatan lain dikatakannya, lebih dari itu.
Karena itu pihaknya meminta kepada warga masyarakat untuk rajin melakukan gerakan 3 M menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan menutup tempat minum agar tak dihinggapi nyamuk.
“Hanya dengan hidup sehat kita bisa terbebas dari penyakit demam berdarah.” Pungkasnya. (Zbr/Hb).