KIMKARYAMAKMUR.COM, Karduluk – Ahmad Zubairi Karim atau Bang Zuber selaku penasehat Radio Permata FM Aeng Panas Pragaan Sumenep pada kegiatan Jumpa Fans Bulanan Paguyuban Fans di rumah Cak Suto desa Karduluk Kecamatan Pragaan hari Ahad (23/01/2022) mengingatkan agar Fans radio selalu bersatu, kompak meski kerapkali ada perbedaan dalam menjalankan roda organisasi paguyuban radio.
Menurutnya perbedaan itu tak bisa dihindari karena isi kepala setiap orang tidak sama, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
“Setiap orang isi otaknya tak sama, itu yang melahirkan perbedaan, ada yang tempramen, ada yang sabar, ada yang suka usil, semua wujud keberagaman. Berbeda boleh berpecah jangan,” ujarnya saat memberi nasehat agar fans kompak dalam keragaman usia dan latar belakang yang bermacam-macam.
Perbedaan itu menurutnya sunnatullah, bahkan perbedaan itu harus melahirkan Rahmat bukan malah perpecahan. Dia lalu bercerita ulama dahulu yang kerapkali berbeda dalam memutuskan suatu hukum dalam kehidupan masyarakat tapi saling menghormati dan menghargai. Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Faqih Maskumambang Gresik pernah berbeda tentang hukum kentongan sebagai penanda masuk waktu, tapi keduanya saling menghormati dalam penerapannya di masyarakat.
“Saat KH. Hasyim Asy’ari ke Gresik, KH. Faqih Maskumambang meminta mushalla masjid tidak membunyikan kentongan penanda shalat karena menghargai sikap hukum KH. Hasyim Asyari. Sebaliknya KH. Hasyim Asy’ari justru mengumpulkan kiyai dan santri senior untuk memilih penerapan hukum kentongan sesuai urf di masyarakat. Berbeda tapi saling menghormati,” ucapnya memahamkan makna perbedaan pada Fans radio yang hadir.
Tak hanya itu, pendiri NU lainnya KH. Wahab Hasbullah kerap berbeda putusan hukum fiqih dengan iparnya KH. Bisri Syansuri dan bahkan sampai gebrak meja, tapi setelah itu saling berebut menimbakan air wuduk dan membalik sandal untuk keduanya.
“Itulah simbol teladan yang indah, berbeda tapi saling menghormati. Kalau kiyai alim allamah kaliber dunia saja penghargaannya begitu tinggi, apalagi perbedaan sepele diantara kita,” ajaknya.
Selain itu beliau juga meminta pada Paguyuban Fans Gank Rampas yang baru disumpah untuk membangun kekompakan dalam menjalankan amanah keguyuban fans, meninggalkan sisi negatif yang bisa memantik perpecahan.
“Jangan memperuncing perbedaan, cari titik temu dalam perbedaan. Jangan memperbesar titik tengkarnya. Kita bersaudara dalam Islam, nasionalisme dan kemanusiaan,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa sumpah yang diucapkan oleh Gank Rampas adalah bentuk tanggung jawab di dunia dan diakhirat.
“Setiap kita pemimpin, setiap pemimpin akan ditanyakan tanggung jawab dari orang yang dipimpinnya di dunia dan di akhirat. Jaga amanah ini dengan baik.” Ungkapnya. (Zbr/Hb).