Ranting NU Pragaan Laok Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

oleh -9 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan Laok – Ranting Nahdlatul Ulama Pragaan Laok memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Kamis (04/11/2021) di masjid Al-Ikhlas Dusun Muccol Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan.

Ketua Tanfidziyah MWC Nahdlatul Ulama Pragaan Drs. KH. Ahmad Junaidi Muarif dalam sambutannya mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bukan hanya kelahirannya yang diagungkan, perjalanannya dan kepindahannya juga kita agungkan. Beliau pindah ke kota Madinah di bulan Rabiul Awal.

“Wafatnya Nabi Muhammad juga di hari Senin di bulan Rabiul Awal”, ucapnya.

Beliau menyatakan bangga dengan kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Ranting NU Pragaan Laok.

Beliau juga menyinggung bahwa ulama-ulama besar min auliyaillah mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan ikhlas guna menjaga orisinalitas ajaran nabi. Karena keikhlasannya maka NU akan berjalan sampai akhir zaman.

“Kegiatan yang datang dari keikhlasan akan abadi. Masuklah dalam rombongan Nahdlatul Ulama,’ ujarnya.

Beliau ibaratkan  menjadi warga NU seperti ikut bus rombongan.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Asal masuk bus pasrahkan semua pada sopir, tidur saja dalam bus tak masalah, ketimbang merecoki sopir dan penumpang lain” jelasnya.

Penceramah K. Imam Sutaji Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sumenep dalam ceramahnya mengatakan bahwa dulu ada penafsir mimpi yang sangat hebat Ibnu Sirin. Pada masanya ada ulama besar namanya Imam Hasan al-Basri bermimpi telanjang. Dalam lazimnya arti mimpi telanjang kurang baik, tapi karena yang bermimpi seorang ulama besar, maka Ibnu Sirin mengartikan bahwa orang yang bermimpi tidak mau terhadap dunia.

Artinya kadang dalam kehidupan kenyataan tak sesuai mimpi. Kalau kita cinta Rasulullah apakah pernah bermimpi Rosulillah? Bermimpi saja tidak, kenapa kita masih menyatakan cinta? Padahal Rosulillah sudah 1433 tahun yang lalu?.

“Semua itu karena kita ingin menyatakan cinta pada Rosulillah. Karena kita tahu bahwa nabi mencintai kita umatnya,”

Dengan adanya Nahdlatul Ulama, katanya, semata untuk bisa mengenal Rosulillah.

“Peringatan maulid bagian dari cara NU agar warganya mencintai Rosulillah,” jelasnya.

Dalam Al-Qur’an kita diminta ingat kepada Allah. Bagaimana cara mengingat Allah? Karenanya maka NU datang mempertemukan kenyataan dengan harapan yang sulit ingat Allah didalam dan diluar shalat, melalui berbagai cara yang memungkinkan umatnya selalu ingat Allah.

Kita bermaulid niat meniru perjalanan Rosulillah SAW. Cara yang mudah meniru Rosulillah dengan cara meniru guru-guru kita. Beliau jelaskan bahwa sekalipun nabi manusia pilihan tapi nabi selalu menampakkan dirinya sebagai manusia bukan malaikat. Nabi kerap lapar belum makan dalam tiga empat hari. Semua untuk mengajarkan kesabaran dan ketabahan.

“Nabi pernah mengambil pekerjaan untuk mendapatkan upah. Cara nabi yang sangat manusiawi agar dapat ditiru umatnya. Semoga kita bisa meniru nabi Muhammad SAW.” Doa beliau dijawab Amin oleh para hadirin. (Zbr/@wi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.