Bujuk Tambak Prenduan Gelar Istighasah Bulanan Setiap Jumat Kliwon

oleh -17 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Astah (pemakaman) Buju’ Tambak dikenal sebagai astah keramat. Selembar rambut Syekh Abdurrahman Bin Sayyid Husien (Buju’ Tambak) diceritakan dapat membendung banjir bandang yang akan melibas perkampungan.

Sejak akses jalan menuju pesarean semakin mudah dilalui kendaraan bermotor, orang yang bertawasul di Astah Buju’ Tambak semakin banyak.

Bukan hanya itu, keturunan  Buju’ Tambak KH. Muhammad Hasan Basrawi setiap bulan menggelar acara parnyoonan (istighasah) bersama. Rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at kliwon, jam 05.00 pagi hari setelah shalat subuh.

Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, simpatisan dan warga masyarakat pada umumnya. Mereka datang dari dusun Perrengan, Drusah, Ongga’an, Pesisir Desa Prenduan dan terutama dari warga sekitar desa Aeng Panas.

“Materi istighasah setiap bulan berupa pembacaan surah Yasin dan Tahlil bersama dipimpin langsung oleh dewan pembina KH. Muhammad Hasan Basrawi”, ujar Ustadz Faisol salah satu pengurus Astah  kepada KIM Karya Makmur.

Berbeda dengan waktu sebelumnya, sarana fisik Astah semakin terlihat baik dan refresentatif. Maqbarah sudah dibangunkan pagar permanen, maqbarah Buju’ juga terlihat makin anggun dan agung. Ada tempat wudhuk untuk para peziarah dan kobung (langgar kecil) untuk tempat shalat dan dapat juga digunakan untuk beristirahat para peziarah.

Sementara, jalan kearah barat dari astah Buju’ Tambak menuju jalan desa Prenduan sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Sementara jalan kearah timur menuju jalan desa Aeng Panas masih akan dilebarkan oleh pihak terkait.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Dengan akses jalan yang lebih baik nantinya para peziarah akan lebih banyak berkunjung, dan tradisi berwashilah melalui Buju’ yang merupakan budaya nusantara akan makin terjaga”. pungkasnya. (Zbr/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.