TP PKK Desa Aeng Panas Dapat Edukasi Vaksinasi

oleh -12 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Aeng Panas – Jelang jadual pelaksanaan vaksinasi di desa Aeng Panas, Perkumpulan PKK desa Aeng Panas mendapatkan edukasi seputar pentingnya vaksknasi.

Edukasi diberikan di rumah Kepala Desa Aeng Panas pada hari Ahad sore, (19/09/2021) oleh salah satu Pengurus PKK sekaligus pegawai kantor Kecamatan Pragaan Zubairi Karim.

Tujuan utama dari semua jenis vaksin adalah merangsang sistem kekebalan dalam tubuh orang tersebut untuk melawan antigen yang masuk. Vaksin menyiapkan respon antibody tubuh agar semakin kebal dari infeksi virus. Bukan berarti virus tidak bisa masuk, tapi saat virus masuk, tubuh punya pertahanan yang terbentuk dari vaksin.

“Membangun kesiapan bukan serba kebal, tapi tubuh lebih siap, lebih responsif, lebih mengenali pada virus, dan melakukan perlawanan pada virus”, ujarnya dalam edukasinya mengutip pendapat banyak ahli dan pakar kesehatan.

Yang kita lawan ini virus yang tidak kelihatan. Awalnya dunia terkejut, karena dunia sedang sibuk membangun persenjataan fisik, ternyata yang datang bukan perang fisik, tapi perang dengan makhluk kecil bernama Virus Corona.

Karena tak kelihatan, untuk mengetahuinya harus di tes, di swab dulu dan PCR (Polymerase Chain Reaction). PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus.

Kita hanya mengenal virus dari gejalanya. Gejala yang umum demam, batuk, lelah. Gejala yang tidak umum nyeri tenggorokan, sakit kepala, diare, mata merah, hilang indera perasa, ruam kulit.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Gejala yang agak serius, sesak nafas, nyeri dada, tak mampu bicara atau bergerak, sebagian ada yang meninggal dunia”, ujarnya.

Membangun pertahanan dari luar dari serangan virus dengan masker, tapi membangun pertahanan dari dalam tubuh dengan vaksin. Vaksin ini aman dan halal. Aman karena sudah dijamin WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Juga dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) melalui serangkaian uji klinis.

“Kita jangan mikir panjang-panjang yang penting vaksin aman dan halal. Yang jamin negara. Kita tinggal menjalaninya”, ujarnya.

Beliau jelaskan bahwa negara sedang berjuang keras ingin menyelamatkan warganya dengan vaksin, bukan ingin membunuh warganya. Karena beliau berpesan agar jangan percaya hoax yang tak jelas. Beliau juga jelaskan bahwa vaksin itu bukan obat penyembuh.

“Vaksin diberikan kepada orang sehat, kalau obat diberikan pada orang sakit agar sembuh”, sambungnya.

Hanya ada dua pilihan bagi tubuh kalau tubuh sudah terinfeksi Covid-19, bisa tubuh yang menang mengalahkan virus, atau virus yang menang.

“Bagi yang muda-muda, bisa jadi tubuh mengalahkan virus, tapi ketika virus menular pada keluarga kita yang Lansia, kinerja tubuh tak sebanding dengan serangan virusnya, sehingga fatal. Karenanya, ayo ajak Lansia bervaksin”, tambahnya.

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi, salah satunya perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.

“Semua pandemi di dunia sejak dulu selalu mentriger perubahan prilaku bagi manusia. Corona mengajarkan kita pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan dan batasi mobilitas”, ungkapnya.

Beliau juga jelaskan strategi negara untuk memutus penularan Covid-19 dengan 3T (testing, tracing, treatment). Yaitu warga bersedia melakukan testing atau pengecekan kesehatan melalui rapid test dan tes swab jika diperlukan, membuka diri terhadap proses tracing atau penelusuran kontak kasus positif, serta segera menjalani treatment atau perawatan dengan benar apabila merasakan gejala Covid-19.

Vaksin oleh pemerintah sudah didekatkan ke desa. Karenanya mengharap warga punya kesadaran bervaksin, bukan karena tekanan program bansos atau program PKH.

Vaksin ini  karena kebutuhan kita untuk berkontribusi pada pengebalan populasi kelompok, agar Pilkades maupun aktifitas sosial lainnya bisa jalan.

“Nantinya masuk mall, bandara, super market, kantor dan pelayanan bisa pakai aturan menunjukkan sertifikat vaksin. Karena diluar kita, mereka ingin interaksi timbal balik yang aman, bukan karena mereka melarang hak kita. Kita hidup dengan lingkungan yang beragam”, ujarnya.

Dari penjelasan tersebut banyak yang tergerak untuk bervaksin dan mau mengajak keluarga dan teman-temannya untuk mensukseskan vaksinasi di Desa Aeng Panas. (Zbr/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.