Kunjungi Pragaan, Pagar Nusa Sumenep Kuatkan Komitmen Jaga Ulama dan NKRI

oleh -10 Dilihat
Silaturrahim PC Pagar Nusa Sumenep di MWC NU Pragaan 

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sumenep berkunjung ke Majlis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWC NU) Pragaan guna bersilaturrahim yang dihadiri jajaran Pengurus MWC, lembaga dan banom NU Pragaan, Sabtu (31/10/2020).


Ketua MWC NU Pragaan Drs. KH. Ahmad Junaidi Muarif dalam sambutannya mengatakan bahwa Pagar Nusa adalah bentengnya ulama dan NKRI.

“Siapapun yang mau merongrong eksistensi NU dan NKRI akan berhadapan dengan Pagar Nusa”, ungkapnya dalam sambutan.

Ia mengharapkan silaturrahim penguatan struktur ini ada tindak lanjut yang nyata agar kegiatan santri Pagar Nusa bisa berjalan di Pragaan.

Pada kesempatan yang sama Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sumenep K. Abd. Muis Ali Wafa mengatakan bahwa selain dimaksudkan sebagai silaturrahim, kunjungan ini untuk mengenalkan program perioritas Pagar Nusa Sumenep yaitu penguatan kelembagaan dan pengembangan latihan Pencak Silat Pagar Nusa, baik di pesantren dan tempat umum yang lain.

Menurutnyq,  para pendekar NU mendirikan Pagar Nusa, yang pertama karena dirasakan semakin pudarnya Pencak Silat di pelataran pondok pesantren.

“Zaman wali songo, Pesantren selain menjadi tempat menimba ilmu agama juga sebagai lahan pembinaan para pendekar. Kenyataan ini mulai memudar. Kita ingin kembalikan lagi”, tuturnya memberi semangat peserta silaturrahim.

Inovasi Kecamatan Pragaan

Kedua, semakin suburnya aliran pencak silat diluar aliran Pagar Nusa. Dalam perkembangannya aliran itu tidak semua memiliki faham Islam Aswaja, ada ego keperguruan yang menimbulkan gesekan antara yang satu dengan yang lain.

“Karena alasan itulah pendekar NU berbasis pesantren dirumuskan pada tanggal 3 Januari 1986 di PP. Lirboyo, melahirkan wadah persatuan silat bernama Pagar Nusa”, tambahnya menerangkan.

Nama Pagar Nusa, katanya Pagar ini benteng adapun Nusa adalah NU dan Bangsa. Bertujuan untuk menjadi bentengnya Ulama, NU dan Bangsa.

“Pagar nusa ini rumah besarnya pencak silat semua aliran. Pagar nusa bukan aliran silat tapi wadah penyatuan silat”, sergahnya menepis banyak anggapan salah tentang Pagar Nusa.

Mantan Wakil Bupati Sumenep ini menjelaskan bahwa di Pagar Nusa juga ada kompetisi berjenjang baik perorangan maupun pasangan.

Di daerah Pagar Nusa diharapkan menjadi bentengnya Sumenep, demi menjaga kondusifitas hiruk pikuk keragaman bangsa demi menjaga ulama.

“Jenjang organisasi Pagar Nusa jelas, resmi dari pusat ke daerah dan terus ke desa desa. Tujuannya mengabdi kepada NU dan ulama dan berakhlakul karimah”, ujarnya lagi.

Ia berharap penyusunan pengurus PAC Pagar Nusa di 21 MWC selambatnya selesai  pertengahan Desember 2020.

Dewan Pendekarnya Pagar Nusa yang turut hadir pada acara tersebut Pak Zaini juga ikut mendorong agar pagar nusa menjadi titik temu berbagai perguruan silat di daerah dan desa. Beliau juga mengenalkan yel yel Pagar Pagar Nusa, “NU, Pagar Nusa. Pagar Nusa, La Ghaliba Illa billah. NKRI, harga mati. Bela ulama, sampai mati”.

Ia katakan bahwa kalau Pagar Nusa jelas NU, tapi kalau warga NU belum tentu Pagar Nusa.

Pihaknya juga mengajak warga NU bergabung dan mengabdi kepada Ulama dengan menguatkan Pagar Nusa di tingkat Kecamatan dan desa-desa.

“Anjing saja kalau jaga ulama masuk surga, apalagi anggota Pagar Nusa”, pungkasnya. (Zbr/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.