IAA Pragaan Serukan Menjaga Keberlangsungan Taubat

oleh -13 Dilihat
Perkumpulan IAA Pragaan di Rumah Abd. Harits Prenduan (KIM-KMAP)

KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Perkumpulan IAA (Ikatan Alumni Annuqayah) mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan taubat dari dosa-dosa. Pertemuan rutin kali ini bertempat di rumah Abd Harits Prenduan Pragaan, Ahad (08/11/2020).

Seruan itu disarikan dari kitab yang dibaca setiap bulan dalam perkumpulan yaitu Kitab Kifayatul Adzkiya’ yang diasuh oleh Drs. KH. Abd. Warits Anwar. Ia katakan bahwa menjaga taubat dengan cara bermuhasabah.

Muhasabah itu hendaknya dilakukan setiap kali selesai shalat dengan cara diam sebentar merenungi perbuatan kita dalam setiap detik setiap jam.

“Setiap pekerjaan kita dzahir atau batin, mari kita muhasabah, kita hitung kembali, merenung dari shalat ke shalat”, ungkapnya mengajak merenung mendalam.

KH. Abd. Warits melanjutkan bahwa bermuhasabah menyebabkan diri tidak mengentengkan perbuatan kita. Bermuhasabah akan menjaga mata dan lisan kita dari perbuatan maksiat.

“Sekali berbuat dosa, maka anggota badan yang lain akan ikut. Kalau mata maksiat, maka mulut ikut berbicara, anggota badan yang lain ikut berkata”, sambungnya.

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah ini melanjutkan bahwa taubat itu menjadi kunci setiap ibadah, menjadi dasar setiap kebaikan.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Kalau kita melakukan dosa sebab lupa, maka sekali ingat langsung bertaubat, cepat istighfar, untuk menjaga keberlangsungan taubat”, tambah beliau memetik kata demi kata dari kitab yang dibacanya.

Taubat dilakukan juga karena melakukan kemaksiatan yang dipicu sahabat yang lain. Maka saat itu langsung bertaubat kepada Allah.

Kata guru saya KH. A. Fauzi Sirran, tambahnya, janganlah kita mempunyai buruk sangka kepada orang lain. Seumpama kita merasa tak punya salah pada orang lain, tapi orang lain masih berbuat jahat pada kita, maka yakinilah bahwa itu bukan karena kesalahan orang lain, melainkan sebab dosa-dosa kita, atau karena kita memberi kesempatan kepada orang untuk berbuat salah.

“Jangan berburuk sangka. Perbuatan jahat orang lain pada kita, sebab dosa dosa kita pada Allah SWT”, tambah beliau.

Terakhir, beliau menyitir dawuhnya Dr. Quraisy Syihab bahwa pada awalnya manusia selalu bersama dengan Tuhan. Ketika manusia berbuat dosa, maka Tuhanpun semakin jauh dari kita. Tapi ketika manusia bertaubat, maka Tuhanpun kembali bersama lagi. (Zbr/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.