Beredar Pesan Suara Berantai, Tujuh Orang Aeng Panas Meninggal Akibat Lokcellok; Begini Penjelasan Kades Aeng Panas

oleh -13 Dilihat
Kepala Desa Aeng Panas (Dok.KIM-KMAP)

KIMKARYAMAKMUR.COM, Aeng Panas – Beredar pesan suara berantai yang mengatakan bahwa ada tujuh warga desa Aeng Panas meninggal karena penyakit Lokcellokan. Lokcellokan merupakan bahasa Madura yang berarti “Suara Orang Memanggil”. Pesan itu mulai menyebar sejak hari ini (05/07/2021) melalui aplikasi WhatsApp.

Bunyi pesan suara yang sudah meluas itu  juga menghimbau supaya tidak menggubris panggilan orang diatas jam 12 malam karena ketika di jawab, akan menyebabkan meninggal dunia.

Ditelusuri oleh Pegiat Kim Karya Makmur dan Crew Radio Permata FM, ternyata pesan menakutkan yang sudah menyebar tersebut hanyalah Hoaks belaka, alias kabar bohong.

Hal ini setelah dilakukan klarifikasi kepada Pemerintah Desa setempat, Kades Aeng Panas menegaskan bahwa pesan suara berantai tersebut tidak benar.

“Bisa saya pastikan kabar tersebut adalah kabar bohong, tidak ada yang namanya penyakit Lokcellokan di Desa Aeng Panas. Itu hanya kerjaan orang iseng saja”, tegas Mohammad Romli, Kepala Desa Aeng Panas. 

Pesan suara tersebut semakin Hoaks setelah melihat data lapangan, tercatat selama 1 Juni 2021 sampai sekarang, orang meninggal dunia di Desa Aeng Panas hanya berjumlah 3 orang, itupun bukan karena penyakit Lokcellokan melainkan karena faktor usia.

“Data orang meninggal dunia di desa ini berjumlah tiga orang, itu karena faktor usia, bukan karena penyakit Lokcellokan, apalagi Covid. Kita di pemerintahan desa akan selalu melakukan yang terbaik untuk gerakan Aeng Panas Tangguh”, tambahnya saat ditemui di kantor Balai Desa. Senin (05/07).

Inovasi Kecamatan Pragaan

Kades Aeng Panas tersebut berharap agar masyarakat jangan gampang menerima kabar yang belum jelas sumbernya agar tidak membuat resah masyarakat yang lain.

“Masyarakat Aeng panas jangan gampang percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya apalagi pesan suara tersebut hanya untuk menakut-nakuti, mari jika ada informasi semacam ini tanyakan pada pemdes, pegiat KIM dan Radio Permata agar tidak berprasangka yang bukan-bukan”, harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Habibullah yang merupakan anggota Dewan Permusyawaratan Desa (BPD) Aeng Panas, mengajak agar masyarakat tidak terkecoh pada pesan suara berantai tersebut.

“Masyarakat jangan sampai terkecoh pada pesan tersebut, karena bisa saja keatas jam 12 malam ada orang-orang yang mempunyai i’tikad buruk pada desa kita tercinta ini. Tetap jaga kekompakan, jaga keamanan, dan jaga keluarga kita,” pungkasnya. (Hb/Bdr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.