Jembatan Perot Pragaan Daya Ambruk, Butuh Perhatian Bupati Sumenep

oleh -15 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan Daya – Curah hujan yang cukup besar hari Selasa (15/02/2022) di Pragaan menyebabkan Jembatan yang diberi nama warga “Jembatan Perot” di perbatasan desa Pragaan Daya dan Pragaan Laok ambruk.

“Curah hujan yang lebat membuat jembatan ambruk terkikis air,” ujar Kades Pragaan Daya Moh. Imrah.

Lokasi jembatan ini di dusun Batu Jaran Paserean desa Pragaan Daya. Menuju jembatan ambruk ini masuk melalui pojok barat Lapangan Pragaan Laok ke utara menuju perbatasan desa Pragaan Daya.

Menurut mantan Sekdes Pragaan Daya Haruji Shaleh yang kini menjadi pegawai Kecamatan Pragaan, menyebutkan bahwa jembatan ini terbilang tua, yakni dibangun dari program AMD (ABRI Masuk Desa) tahun 1982. Tujuan program AMD dulu untuk membantu masyarakat desa dalam menyelesaikan setiap permasalahannya termasuk masalah infrastruktur jembatan.

“Atas jembatan  dulu terbuat dari kayu tahun anggaran 2002 melalui program APBD kabupaten Sumenep, saat itu didukung oleh anggota dewan dari Pragaan,” ujar Haruji Shaleh mantan Sekdes Pragaan Daya.

Kepala Desa Pragaan Daya Muhammad Imrah juga menjelaskan bahwa jembatan ini vital, merupakan poros jalan perbatasan dua desa, ambruk akibat dalam beberapa minggu curah hujan cukup deras.

“Saat ini sudah tidak bisa dilintasi mobil, mengingat jembatan ini di jalur jalan poros dengan ukuran volume kurang lebih panjang 20 m x lebar 4 m.,” ujarnya.

Inovasi Kecamatan Pragaan

Beliau memohon perhatian Pemerintah Daerah untuk turun tangan, mengingat jembatan ini jalan utama tembus dua desa dan satu satunya jalan akses warga dua desa Pragaan Laok dan Pragaan Daya.

“Sebab ambruk, warga harus mengambil jalan memutar yang sangat menyulitkan dan berat dari sisi mobilitas dan biaya,” tambahnya.

Sementara itu, sambungnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) desa Pragaan Daya sudah banyak terploting untuk Covid-19 serta peruntukan lain yang regulatif sangat tidak mungkin digunakan untuk rehabilitasi jembatan ini.

“Maka jalan keluarnya ya, memohon perhatian Bapak Bupati dan Dewan untuk menganggarkan di APBD Kabupaten, atau anggaran tanggap darurat Kabupaten. Semoga diperhatikan.” Jelasnya penuh harap. (Zbr/Hb).
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.