KIMKARYAMAKMUR.COM, Aeng Panas – Terus bergerak maju dan berinovasi, radio yang mengusung jargon ‘rumah musik dan informasi’ Radio KIM Permata FM desa Aeng Panas melahirkan kelompok seni hadrah yang diberi nama “Jamiyatul Hadrah Puteri Permata”. Kali perdana kelompok hadrah ini tampil dalam acara bulanan Istighasah dan konsolidasi Fans Radio di rumah Amel Pratiwi Bercabbih desa Aeng Panas kecamatan Pragaan hari Ahad (20/02/2022).
Sudah dikenal warga, hadrah adalah kesenian Islam yang didalamnya berisi sholawat Nabi Muhammad SAW untuk mensyiarkan ajaran agama Islam dengan alat musik rebana.
Para penabuh Hadrah Puteri ini adalah komunitas fans puteri yang datang dari berbagai tempat. Mereka berlatih setiap waktu di rumah Papa Eros Karduluk untuk mengasah keterampilan memukul rebana dan olah vokal. Antara lain yang terlibat sebagai pemukul rebana Fans Fatim, Titik, Kaila, mana Lena dari Pamekasan, mama Ira.
“Pelatihnya juga dari unsur paguyuban Fans yang sudah pengalaman di udang rebana seperti cak Santo, Alex, Qodiron, Oong. Semuanya Fans radio Permata FM yang beragam,” ujar Papa Eros Ketua Paguyuban Fans Permata Fm.
Jika ditilik lebih jauh lantunan shalawat diiringi irama rebana yang dikenal dengan seni hadrah itu telah membudaya pada masyarakat Islam nusantara jauh sebelum zaman kemerdekaaan negeri ini, dan terus dipelihara hingga kini.
“Kelompok shalawat hadrah itu dulu sengaja diorganisir oleh NU untuk menandingi kelompok-kelompok kesenian dan budaya milik PKI saat itu,” ujar Bang Zuber Penyiar Permata FM memberi komentar.
Kegiatan perkumpulan hadrah sampai kini tetap dipelihara setidaknya untuk perlawanan budaya bagi kelompok formalisme, juga untuk membentengi masyarakat santri dari pengaruh berbagai faham ekstrimisme keagamaan.
“Hadrah bukan hanya untuk seni saja, tapi berfungsi mencairkan kebekuan dakwah yang kadang kaku dengan cara verbalistik. Jika dakwah kata sudah tak didengar, maka seni pun bicara.” Jelasnya. (Zbr/Hb).