KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Sejalan dengan Peringkat TB (Tuberkulosis) Sumenep terbanyak kedua di Jawa Timur, Kepala Puskesmas Pragaan Baharuddin Mutheri, S.Kep., Ns., mengharapkan peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi dalam pemberantasan TBC (Tuberkulosis). Disebut Tuberkulosis karena penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
“Saya mohon dukungan tokoh agama dan masyarakat ikut mengedukasi agar jika ada warga batuk lebih 2 minggu hendaknya segera memeriksakan diri ke Puskesmas hawatir TB penyakit yang menular,” ujarnya kepada KIM Karya Makmur di sela sela investigasi kontak TB di desa Prenduan, Rabu (30/08/2023).
Kepada warga masyarakat pun beliau meminta agar melakukan kewaspadaan dini dengan penyakit menular ini.
“Tak selamanya batuk itu TBC, tapi jika dua minggu batuk terus menerus, agar memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat,” ujarnya mengulang kata katanya.
Kepala Puskesmas yang pernah bertugas sebagai Kapuskesmas Guluk Guluk ini mengatakan bahwa batuk terus-menerus itu merupakan kondisi yang tidak boleh dianggap sepele.
Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit serius yang perlu diwaspadai.
TB, lanjutnya biasanya tidak hanya menyebabkan penderitanya mengalami batuk, melainkan juga produksi dahak berlebih (kerap juga disertai darah), demam dan keringat berlebih yang tidak kunjung sembuh, penurunan berat badan yang cukup drastis, lemas, mudah lelah, nyeri dada, pembengkakan kelenjar getah bening (biasanya di area leher dan ketiak), dan sebagainya.
“Nah, untuk menentukan diagnosis TB atau kemungkinan penyebab batuk lainnya perlu dilakukan dengan pemeriksaan dokter secara langsung. Tes bisa dilakukan dengan tes dahak. Mengingat kasus TB di Sumenep akhir akhir ini mengemuka.” Ungkapnya mengharap partisipasi semua elemen. (Zbr/Zy).