Kunjungi Pos Curhat Praben Pragaan Laok, PKK Pragaan Harapkan Masalah Keluarga Tertangani

oleh -9 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan Laok – Hari ini Rabu (09/03/2022) TP-PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kecamatan Pragaan Sumenep mengunjungi Pos Curhat Praben desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan.

Tim yang hadir menjelaskan bahwa tujuan dari Pos Curhat dibentuk di banyak desa agar menjadi wadah bagi masyarakat untuk curhat masalah rumah tangga. 

“Setiap keluarga tak sepi masalah, kalau mengarah ke problem kekerasan, Pos Curhat Praben ini harus hadir,” ujar H. Zuhdi Tim Monev (monitoring dan evaluasi) Pos Curhat dari TP-PKK Pragaan. 

Menurutnya, kita harus memberi ruang lebar pada warga untuk datang dan sharing masalah rumah tangganya, karena menyadari banyak problem dalam rumah tangga yang kalau tak diberikan wadah justru menjadi liar dan berkepanjangan.

“Pos curhat tak membatasi untuk curhat berbagai problem, apa saja. Kita harus jadi pendengar yang baik. Pos Curhat itu harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Pos Curhat ini merupakan implementasi dari fungsi konseling yang bertujuan untuk peningkatan kualitas komunikasi dan relasi interpersonal di wilayah paling domestik, yaitu keluarga.

“Namanya bertemu tiap saat, pasti ada pasang surut komunikasi dalam keluarga. Bila tidak dikelola dalam resolusi konflik yang baik masalah akan membesar dan bisa pecah,” tambahnya. 

Inovasi Kecamatan Pragaan

Atau bisa juga ada ketidaksesuaian dalam berkomunikasi, itu juga bisa berujung ribut dan tercipta suasana disharmonisasi.

“Apalagi jika ada kekerasan fisik maupun psikis, harus segera ditampung di pos Curhat dan dipecahkan dengan cara yang baik,” ujarnya lagi. 

Orang orang yang duduk dalam Pos Curhat, jelasnya, dipilih dari petugas yang memiliki kapasitas dan integritas yang baik. Pandai mengidentifikasi masalah, pandai menyelesaikan konflik keluarga, hingga tersedia jalan keluar dari jenjang persoalan dan jawabannya.

“Jangan kehadirannya malah menambah eskalasi masalah warga, jangan masalah kecil malah jadi persoalan besar,” ungkapnya.

Karena itu beliau berharap agar konselor yang akan dibentuk berkepribadian dewasa, mampu, dan bersedia mengabdi karena tidak ada bayarannya.

“Cari person yang sudah selesai dengan dirinya, mau mengabdi. Tak ada bayarannya loh.” Jelasnya sembari tersenyum. (Zbr/Hb).
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.