Homaidi, Sukwan Satpol PP Pragaan Bersahaja dan Tangguh

oleh -6 Dilihat

KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Ingat kegiatan vaksinasi, tak dapat dipisahkan dari sosok bernama Homaidi. Sukwan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) yang tampak selelu hadir berseliweran membantu kegiatan pengamanan vaksinasi keliling desa tiap hari.

Pria asal Desa Pragaan Laok Kec Pragaan ini selalu menemani warga bervaksin sejak awal. Dimana ada gelar vaksin disitu ada Homaidi. Selalu tampak berseri bersama TNI Polri dan petugas dari Puskesmas Pragaan.

Beliau bukan ASN yang dijamin hidupnya oleh negara, beliau hanya tenaga sukwan  (sukarelawan) yang bekerja di kantor Kecamatan Pragaan sejak tahun 2014 sampai sekarang, leding sektor tugasnya ditempatkan di Seksi Trantib (Keamanan dan ketertiban).

Setiap kegiatan kantor kecamatan Pragaan yang mendatangkan orang banyak, selalu tampak pria ini dibelakangnya. Awas, sigap, polos dan tangguh. Meski tubuhnya terlihat kurus tapi semangatnya baja. Rajin masuk kantor tiap hari tanpa memikirkan honornya berapa.

Baginya pengabdian sebenarnya tanpa meminta bayaran. Padahal beliau punya seorang isteri dan dua orang anak perempuan. Yang sulung sudah kuliah di STAIN Pamekasan. Anak yang kedua cewek manis yang masih berumur dua tahun.

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo tahun 1990 ini dilahirkan di Sumenep, tanggal 20 bulan Desember Tahun 1980. Sekarang umurnya menginjak 41 tahun. Sejak kecil beliau dibawa ibunya berdagang ke tanah Magetan, Tahun 1990-an beliau keluar SDN Bayem Wetan, melanjutkan ke SMP. Karto Harjo Magetan, terus melanjutkan ke Pesantren Sukorejo. Setelah itu beliau pulang ke Madura bekerja sebagai tukang ojek selama tiga tahun. Akhirnya melabuhkan hidupnya sebagai pekerja Sukwan di Kantor Kecamatan Pragaan sampai saat ini.

Setelah ditanya apa motivasinya rajin ikut vaksinasi padahal secara finasial tidak ada bayarannya, beliau jawab, hanya membantu tugas pemerintah, dan warga masyarakat agar sehat dan tahan dari ancaman virus Covid-19.

Inovasi Kecamatan Pragaan

“Bila warga sehat dan terbebas dari virus insya Allah saya dihitung Allah ikut andil didalamnya. Semoga dapat ganjaran. Itu saja”, ujarnya Kamis (07/10/2021).

Dalam menjalani hidup, dirinya harus berhemat dalam mengelola keuangan kelurga, sebab honornya yang hanya 250.000; setiap bulan  masih jauh dibawah UMK (Upah Minimum Kabupaten). Dirinya mengaku harus sabar dan tabah bekerja keras dan cerdas guna bertahan hidup.

“Selalu saja ada rezeki meski tak banyak, dan harus disyukuri. Saya tidak boleh memandang ke atas. Tugas saya hanya membantu Pak Camat agar tugas pengabdian Pak Camat lancar, yang artinya membantu negara juga khan”, ujarnya.

Kalau ke Desa, katanya rezeki selalu ada, kadang dapat makan, snack, air dan kain-lain. Dirinya juga harus mengerti keadaannya, gaya hidup harus sederhana. Demikian ia juga tanamkan pada isteri dan anak-anaknya.

“Saya sederhana gaya hidup saya dan keluarga, selalu berhemat, tahu diri, selalu ikhlas dan sabar mengarungi hidup.” Ucapnya polos seolah tanpa menyimpan beban dari raut mukanya. Banyak Homaidi lain, di negeri ini yang mengabdi dengan semangat penuh keikhlasan. Engkau tangguh saudaraku. (Zbr/@wi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.